MATA INDONESIA, JAKARTA – Hastag Bipang (#bipang) belakangan terakhir menjadi trending topik di twitter setelah Presiden Jokowi mempromosikan makanan ini sebagai oleh-oleh lebaran yang bisa dibelanjakan secara online di Hari Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Pada video singkat yang diunggah di media sosial pada 5 Mei lalu, Jokowi mengajak masyarakat membeli Bipang Ambawang secara online di tengah larangan mudik.
Di luar viralnya video itu yang membuat Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meminta maaf selaku penyelenggara acara Hari Bangga Buatan Indonesia, ada berkah terselip bagi pedagang Bipang Ambawang.
Apalagi ini dikaitkan pada 13 mei 2021 juga bertepatan dengan libur bersama dan hari kenaikan Isa al Masih bagi kaum Nasrani.
”Ampun deh sempit amat pikirannya, yg libur di tanggal 13 mei ga cuma umat muslim aja, byk umat nonmuslim ikut libur. Bipang ambawang yg dimaksud Bapak Presiden itu sbg makanan daerah layaknya gudeg jogja dan tentunya bebas dimakan siapa saja selama diperbolehkan oleh agamanya.” Cuit akun bernama @yaelahdhann.
Kontroversi dari pernyataan tersebut menjadikan Bipang ambawang menjadi selah satu kuliner yang banyak dicari oleh sebagian orang karena rasa penasaran dari makanan ini, Lalu apa itu Bipang ambawang?
Bipang adalah singkatan dari babi panggang. Kuliner ini berasal dari Kalimantan Barat. Proses pembuatan daging babi yang dilumuri dengan bumbu rempah Ambawang khas suku Dayak membuat cita rasa bipang Ambawang menggugah selera.
Tekstur daging yang lembut nan gurih, dengan lemak tipis dan kulit yang garing sangatlah cocok jika dimakan bersama saus dari jeruk yang asam-manis dan sambal antuha; sambal terasi yang dipadukan dengan perasan jeruk songkit sehingga memiliki rasa yang masam-pedas .
Bipang ambawang juga kerap menjadi buah tangan khas Kalimantan Barat, Toko oleh-oleh yang menjual makanan khas ini dapat dengan mudah ditemukan di sekitaran Sungai Ambawang.
Reporter : Ananda Nuraini