MATA INDONESIA, JAKARTA – Penyanyi Beyoncé memiliki kepedulian terhadap para korban pandemi corona (covid-19). Istri Jay Z tersebut pun mendonasikan 500 ribu dolar AS atau lebih dari Rp 7 miliar. Bantuan ini akan diberikan dalam skema dana hibah untuk orang yang menghadapi masalah perumahan, seperti penyitaan karena tidak mampu membayar sewa.
Sumbangan itu disalurkan lewat lembaga yang didirikan Beyonce yang bernama BeyGOOD Impact Fund. Ini merupakan fase kedua dari program yang digalakan pelantun lagu Hello itu.
“Fase dua dari BeyGOOD Impact Fund sekarang akan membantu mereka yang terkena dampak krisis perumahan,” ujar pihak BeyGOOD dalam rilis resmi mereka.
Beyoncé tergerak menolong karena banyak warga AS yang terancam kehilangan hunian sebagai imbas dari moratorium perumahan yang berakhir pada 26 Desember 2020 lalu.
“Moratorium perumahan akan berakhir pada 26 Desember, mengakibatkan penyitaan hipotek dan penggusuran sewa. Banyak keluarga terkena dampak, karena pandemi yang mengakibatkan hilangnya pekerjaan, sakit, dan penurunan ekonomi secara keseluruhan,” Kata pihak BeyGOOD.
Setiap orang dapat mengajukan permintaan hibah mulai 7 Januari mendatang di situs BeyGOOD dengan menyerahkan dokumentasi yang diperlukan ke National Association for the Advancement of Colored People (NAACP) sebelum batas waktu. Hibah senilai 5 ribu dolar AS atau Rp 70 juta akan diberikan kepada 100 orang terpilih.
Pemberian dana hibah ini bukan bantuan pertama pelantun Love on Top itu untuk korban pandemi Covid-19. Beberapa waktu lalu, BeyGOOD bekerja sama dengan NAACP untuk mendukung bisnis kecil milik orang berkulit hitam yang terkena dampak pandemi. Bantuan diberikan sebanyak 10 ribu dolar AS atau Rp 141 juta untuk 250 usaha.
Pada Mei lalu, Beyonce juga menyiapkan situs pengujian Covid-19 dengan ibunya, Tina Knowles-Lawson, di kampung halaman mereka di Houston, Texas. Dia juga menyumbangkan 6 juta dolar AS bekerja sama dengan Jack Dorsey’s Start Small.
Asal tahu saja, menurut data Center on Budget and Policy Priorities diperkirakan 9,2 juta penyewa kehilangan pendapatan selama pandemi. Alhasil mereka terlambat membayar sewa rumah.