Begini Pengakuan Netizen soal Harga Makanan Mahal di Malioboro

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Baru-baru ini sosial media dihebohkan oleh wisatawan yang berkunjung ke Malioboro, Yogyakarta. Lewat video yang beredar, wisatawan itu mengaku kecewa lantaran harga makanan kaki lima di sana yang begitu mahal.

Video tersebut pun heboh hampir di seluruh jagat maya. Termasuk oleh warga Twitter usai video itu diunggah akun @areajulid.

Lewat postingan tersebut, tak sedikit warganet yang merasakan hal serupa. Mereka mengakui jajanan di tempat wisata khas Yogyakarta itu begitu mahal.

Fenomena viral itu pun kini menjadi perbincangan warganet. Menurutnya, kejadian tersebut bukan pertama kali terjadi.

Banyak wisatawan yang mengaku resah dengan harga jajananan di tempat tersebut. Tak sedikit pula dari mereka yang kapok dan mencari alternatif tempat lain.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan pihaknya sudah menyiapkan sanksi berupa pencabutan izin berjualan selamanya.

“Kami pasti akan tindak tegas. Sudah kebijakan sejak awal, siapa pun yang menarik harga tidak sesuai ketentuan dan tidak normal harganya, maka sanksinya jelas; saat itu juga ditutup dan tidak boleh jualan selamanya di Malioboro,” ucapnya.

Untuk kesekian kalinya, wisatawan mengeluhkan mahalnya harga makanan di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta. Kini, seorang wisatawan mengaku harus membayar 37 ribu Rupiah hanya untuk satu porsi pecel lele.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

A2RTU Gelar Expo Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Pendukung Ketahanan Pangan dan Net Zero Emission

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketahanan pangan menjadi isu yang masif didengungkan oleh pemerintah. Terlebih, saat ini Indonesia bersiap menyongsong Indonesia Emas 2045. Di sisi lain, dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan (BKP) yang kini diubah menjadi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) Tahun 2020-2024 menyebut bahwa pembangunan pangan di Indonesia masih menghadapi masalah. Utamanya, terkait dengan penyediaan (supply) pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini