BB Naik Saat Menstruasi? Fakta Atau Mitos?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Seperti kebanyakan hal yang berhubungan dengan menstruasi, perasaan bahwa menstruasi dapat menyebabkan penambahan berat badan sempat membuat sebagian perempuan khawatir. Ada beberapa alasan fisiologis dan psikologis mengapa menstruasi menambah berat badan dan bisa berlangsung lebih lama dari pekan menstruasi.

Penambahan berat badan, rasa kembung, dan sakit di perut adalah gejala umum selama periode menstruasi. Anda mungkin merasa seperti ini karena beberapa alasan. Mari kita lihat beberapa alasan mengapa perempuan sering mendapatkan kenaikan berat badan selama periode menstruasi mereka.

Perubahan Hormon

Perubahan Hormon dapat menyebabkan penambahan berat badan dengan meningkatkan retensi air. Pada periode sebelum menstruasi, estrogen dan progesteron menurun dengan cepat. Ini sebagai tanda bahwa tanggal menstruisai sudah dekat.

Estrogen dan progesteron juga mengontrol cara tubuh mengatur cairan. Ketika hormon-hormon ini berfluktuasi, jaringan di tubuh menumpuk lebih banyak air. Hasilnya adalah retensi air atau edema. Retensi air dapat menyebabkan pembengkakan atau bengkak di payudara, perut, dan ekstremitas. Hal ini dapat meningkatkan berat badan, tetapi bukan lemak.

Retensi air adalah gejala PMS yang umum. Ini mempengaruhi 92 persen perempuan yang sedang menstruasi.

Kembung

Masa kembung atau kram perut bisa membuat pakaian terasa ketat dan tidak nyaman. Ini bukan kenaikan berat badan yang sebenarnya, tetapi mungkin merasa seperti mendapatkan beberapa kilogram ekstra.

Selama periode menstruasi, perubahan hormon dapat meningkatkan gas di saluran gastrointestinal (GI) dan menyebabkan kembung. Retensi air di perut juga dapat menyebabkan kembung. Kembung dapat digambarkan sebagai perasaan sesak atau bengkak di perut atau bagian tubuh lainnya.

Kram perut juga bisa menyebabkan sensasi penambahan berat badan. Kram ini disebabkan oleh bahan kimia yang disebut prostaglandin yang dilepaskan oleh rahim. Prostaglandin membuat rahim berkontraksi dan melepaskan lapisannya. Hal ini menyebabkan sakit perut selama periode menstruasi.

Kembung dapat dimulai lima hari sebelum periode menstruasi dan berlanjut hingga beberapa hari pertama menstruasi. Kram perut, yang dimulai satu atau dua hari sebelum menstruasi, juga bisa berlangsung selama beberapa hari.

Makan Berlebihan

Perubahan hormon selama menstruasi juga bisa membuat seseorang makan berlebihan. Pada pekan sebelum menstruasi, kadar progesteron meningkat. Progesteron adalah perangsang nafsu makan. Saat progesteron meningkat, seseorang mungkin makan lebih banyak dari biasanya.

Estrogen juga mengatur serotonin, neurotransmitter yang mengontrol suasana hati dan mengurangi nafsu makan. Ketika estrogen turun tepat sebelum menstruasi, begitu juga serotonin. Hasilnya adalah nafsu makan yang lebih besar.

Serotonin rendah juga dapat meningkatkan keinginan makan gula karena makanan berkarbohidrat tinggi membantu tubuh membuat serotonin. Jika serotonin rendah, otak membutuhkan lebih banyak gula. Makan makanan tinggi gula dapat meningkatkan asupan kalori dan menyebabkan penambahan berat badan.

Tingkat metabolisme mengalami naik turun selama siklus menstruasi, jadi ketika naik dan tubuh membakar lebih banyak kalori, seseorang mungkin memiliki nafsu makan yang lebih besar dan mendambakan makanan berkalori tinggi.

Masalah Pencernaan

Sepanjang menstruasi, hormon tidak stabil dan dapat menyebabkan masalah GI seperti sembelit, diare, dan sakit perut. Ketidaknyamanan dan kembung di perut dapat membuat seseorang merasa seperti bertambahnya berat badan.

Progesteron meningkat seminggu sebelum menstruasi. Ini mengganggu kontraksi otot usus, mengakibatkan pencernaan yang lambat dan sembelit. Saat menstruasi dimulai, rahim melepaskan prostaglandin. Prostaglandin menyebabkan kontraksi otot di rahim dan usus. Seseorang akan mengalami nyeri panggul dan perut.

Prostaglandin juga dapat menyebabkan diare dengan mengganggu keseimbangan elektrolit dan cairan di usus kecil. Adalah umum bagi wanita sehat untuk memiliki masalah GI sebelum dan selama masa menstruasi mereka.

Penurunan Magnesium

Saat menstruasi dimulai, kadar magnesium secara bertahap menurun. Penurunan ini dapat memicu keinginan memakan makanan yang mengandung gula dan berkontribusi pada penambahan berat badan.

Magnesium adalah mineral yang mengatur status hidrasi tubuh. Kadar magnesium yang rendah dapat menyebabkan dehidrasi. Namun, dehidrasi dapat menutupi dirinya sebagai rasa lapar. Itu juga bisa membuat seseorang menginginkan makanan manis ketika ia hanya haus.

Makan makanan tinggi gula dapat berkontribusi pada penambahan berat badan.

Melewatkan Olahraga

Saat mengalami kembung dan kram ketika menstruasi, kemungkinan besar seorang akan melewatkan olahraga. Ini dapat berkontribusi pada penambahan berat badan, terutama jika mengalami peningkatan rasa lapar.

Seminggu sebelum menstruasi, estrogen dan progesteron keduanya meningkat, menyebabkan kelelahan dan daya tahan tubuh yang rendah. Hal ini mungkin menyebabkan rasa tidak nyaman untuk berolahraga karena semakin dekat dengan periode menstruasi.

Perawatan

Dimungkinkan untuk mengurangi retensi air dan kembung selama periode menstruasi melalui pengobatan di rumah, perubahan gaya hidup, dan obat-obatan.

Hal yang bisa dilakukan:

 

  • Minum lebih banyak air. Kedengarannya kontra-intuitif, tetapi tetap terhidrasi dapat mengurangi retensi air. Tubuh akan menghemat lebih banyak cairan jika mengalami dehidrasi.
  • Persediaan pada makanan sehat. Jika nafsu makan cenderung meningkat, simpan pilihan makanan yang bergizi. Cobalah makan makanan seperti buah-buahan atau protein bar ketika keinginan makan gula menyerang.
  • Minum diuretik. Diuretik adalah pil yang mengurangi retensi air dengan meningkatkan produksi urin. Mintalah resep dari dokter.
  • Konsumsi suplemen magnesium. Pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter sebelum mengonsumsi suplemen apa pun. Tapi, jika sudah mendapatkan lampu hijau, suplemen magnesium dapat menurunkan: tampungan air, kembung, mengidam gula, dan gejala emosional.
  • Terus bergerak. Penumpukan cairan dapat dikurangi dengan berjalan dan bergerak. Olahraga juga akan membuat seseorang berkeringat dan membuang kelebihan air.

Reporter: Sheila Permatasari

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini