Asma Kambuh karena Emosi? Ini Penjelasan Ahli

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bila asma kambuh maka anda harus berhati-hati karena bisa jadi disebabkan karena faktor emosi . Menurut Allergy and Asthma Foundation of America (AAFA) emosi dan stres yang kuat dapat memengaruhi asma.

AAFA mencatat bahwa depresi dan kecemasan ini dikaitkan dengan kurangnya kendali atas gejala asma.

Sementara dikutip dari Heatlhline, pada tahun 2018 terdapat sebuah review yang memperlihatkan bahwa mereka yang memiliki gangguan alergi dan asma lebih cenderung mengalami depresi.

Penelitian lain yang dipublikasikan pada tahun 2008 dalam jurnal International Journal of Child Helath and Human Development merinci bahwa hubungan antara asma dan gangguan emosi, termasuk depresi berat dan gangguan kecemasan.

Para peneliti ini menunjukkan bahwa penting sekali melakukan perawatan komperhensif yang memperhatikan gangguan asma dan mood pasien.

Studi tersebut juga memperlihatkan bahwa gangguan asma dan emosi memiliki patofisiologi yang sama. Ini berarti asma dan penyakit memiliki beberapa proses fisologis yang sama pula.

The American Institute of Stress mencatat bahwa orang yang sedang stres dan terpapar alergen dapat mengalami reaksi alergi yang lebih parah daripada orang yang tidak stress saat terpapar alergen.

Adapun emosi dan respons emosional lain di luar depresi, kecemasan dan stress juga dapat memengaruhi asma alergi kambuh. Menurut AAFA beberapa emosi atau respons yang dapat memengaruhi gejala asma yaitu takut, marah, berteriak, kegembiraan, tawa, dan menangis. Response emosial tersebut dinilai bisa menyebabkan pernapasan berubah.

AAFA pun merekomendasikan untuk mencoba teknik pernapasan dan observasi untuk membantu mengurangi stres dan menghindari gejala asma ini.

Caranya dengan melatih pernapasan dengan kesadaran. Pertama tarik napas perlahan lewat hidung dan keluarkan melalui mulut. Kedua, habiskan interval tujuh detik untuk menarik napas, lalu menghembuskan napas. Ketiga, mencoba untuk fokus hanya pada nafas dan tidak memikirkan hal lain.

Sementara melatih kesadaran melalui observasi bisa dilakukan dengan fokus pada objek dari alam. Kemudian jangan melakukan apapun, kecuali mengamati salah satu dan perhatikan semua detailnya.

Apabila gejala asma masih kambuh maka disarankan untuk pergi ke dokter. Jika mengalami gejala depresi, disarankan juga berbicara dengan dokter atau ahli kesehatan mental lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini