MATA INDONESIA, JAKARTA – Banyak yang sering bertanya apakah aman berhubungan seksual saat wanita sedang hamil.
Ini adalah salah satu pertanyaan paling umum yang diajukan oleh pasangan yang mengharapkan anak pertama mereka.
Kurangnya pengetahuan mereka tentang metode, waktu dan frekuensi yang benar menyebabkan berbagai kesalahpahaman dan kadang-kadang, penarikan total dari seks.
Ini sering menjadi bumerang, karena wanita, karena keadaan psikologis dan kebutuhan emosionalnya, gagal memahami perubahan perilaku pada pasangannya.
Emosi Tinggi
Selama kehamilan, riasan mental seorang wanita mengalami perubahan dramatis. Dia menjadi emosional dan terkadang terlalu sensitif.
Cara kebutuhannya diakui mempengaruhi kondisi mentalnya dan juga janin. Jika dia merasa bahwa suaminya tidak cukup responsif, dia mungkin mudah tersinggung, dan menderita insomnia, kehilangan nafsu makan atau rasa lapar yang berlebihan.
Kebanyakan pria tidak menyadari bahwa perilaku mereka sering menyebabkan pergolakan emosional ini.
Banyak yang mengambil jalan keluar yang mudah dan membawa istri mereka ke dokter, tanpa menyadari bahwa dia hanya membutuhkan suaminya untuk memahami suasana hati, perasaan, dan kecemasannya.
Perbedaan Dalam Dorongan Seks
Perubahan yang terjadi pada calon ibu adalah bagian dari susunan biologisnya. Perubahan hormonal dan kimiawi mempersiapkannya untuk pembuahan, kehamilan, dan melahirkan anak.
Kesadaran bahwa dia hamil menciptakan aspirasi baru dan hubungan seksual menuruni tangga prioritas. Namun, tidak ada perubahan biologis seperti itu pada pria itu.
Dia perlu membuat dirinya sadar akan tuntutan fisik dan emosional menjadi ayah, tetapi terus merasakan dorongan untuk berhubungan badan.
Dalam situasi seperti itu, adalah penting bahwa dia tidak memaksakan kebutuhan sepihak ini pada istrinya yang sedang hamil.
Untuk Hubungan Intim
Meskipun seorang wanita mungkin tidak memiliki dorongan seksual yang kuat, dia membutuhkan kontak fisik dan belaian yang hangat dan lembut.
Dalam prosesnya, jika dia terangsang dan mau, mereka juga bisa melakukan hubungan intim. Namun ada dua hal yang harus diperhatikan:
- Hindari posisi misionaris (pria-superior). Posisi woman on top sangat disarankan, atau keduanya bisa dalam posisi duduk, sehingga tidak ada tekanan pada perutnya dan gerakannya lembut.
- Posisi sendok juga direkomendasikan. Posisinya adalah ketika pasangan berbaring miring, kaki ditekuk ke atas, keduanya menghadap ke arah yang sama, dengan pria di belakang wanita. Disebut posisi ‘sendok’ karena seperti dua sendok, yang satu meringkuk di dalam yang lain. Ini adalah posisi yang sangat lembut karena tidak ada pasangan yang saling membebani, dan ini sangat baik untuk bercinta dengan wanita hamil.