MATA INDONESIA, JAKARTA – Aksi seorang ibu di tengah car free day (CFD) yang memperjuangkan legalisasi ganja medis demi pengobatan anaknya viral di media sosial, pada Minggu (26/6/2022). Sang anak bernama Pika, mengidap kelainan saraf otak cerebral palsy.
Santi Warastuti, sang ibu membawa poster berisikan pesan bahwa anaknya butuh ganja medis. Dirinya berharap, penggunaan ganja tersebut untuk alasan medis dan disahkan di Indonesia. Tak hanya Santi, Dwi Pertiwi pun memperjuangkan ganja medis lantaran memiliki nasib yang sama.
Dwi Pertiwi salah seorang pemohon uji materi larangan ganja untuk medis, memiliki seorang anak pengidap cerebral palsy bernama Musa. Namun, Musa meninggal di usia 16 tahun pada Desember 2020.
Apa Itu Cerebral Palsy?
Cerebral memiliki pengertian gangguan yang berhubungan dengan otak, sementara Palsy yaitu kelemahan atau masalah pada otot. Secara medis, cerebral palsy merupakan gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak, sulit menjaga keseimbangan hingga postur.
Penyakit ini banyak diderita oleh anak-anak yang mempengaruhi otot dan saraf sejak lahir. Penderitanya cenderung kesulitan untuk berjalan atau bahkan tidak dapat berjalan sama sekali. Gangguan perkembangan otak ini disebabkan oleh berbagai faktor dalam masa kandungan.
Gejala Cerebral Palsy
Dilansir dari Alodokter, gejala cerebral palsy atau lumpuh otak sangat beragam. Seseorang bisa mengalami gejala ringan, tetapi gejala juga bisa parah hingga memerlukan bantuan khusus.
Pada tingkat paling parah, cerebral palsy dapat menyebabkan kelumpuhan. Kerusakan otak pada penyakit ini bersifat permanen dan tidak bisa disembuhkan. Cerebral palsy juga tidak akan bertambah buruk, tetapi beberapa gejalanya dapat berubah seiring waktu.
Tanda utama bahwa seorang anak mungkin menderita cerebral palsy adalah keterlambatan mencapai tonggak motorik atau gerakan seperti berguling, merangkak, duduk, berdiri, atau berjalan.
Apakah Ganja Medis Dapat Mengobati?
Berdasarkan penelitian, ganja medis menawarkan sejumlah manfaat bagi penderita cerebral palsy, termasuk pengendalian rasa sakit hingga mengurangi kejang. Minyak ganja atau CBD juga mampu bekerja untuk mengurangi kejang-kejang pada penderita parah.
Selain itu, ada beberapa perawatan tersedia untuk membantu seseorang dengan kondisi tersebut, seperti:
- Fisioterapi, membantu menjaga kemampuan fisik hingga memperbaiki masalah gerakan
- Terapi wicara untuk membantu komunikasi
- Terapi okupasi untuk membantu melakukan sesuatu dengan mudah
- Obat kaku otot dan kesulitan lainnya
- Operasi untuk mengobati masalah gerakan atau pertumbuhan
Reporter: Dhea Salsabila