MATA INDONESIA, JAKARTA – Osteoporosis atau pengeroposan pada tulang sering kali dianggap remeh. Banyak yang menganggap penyakit tersebut tak perlu penanganan serius dan hanya menyerang kaum lansia saja.
Padahal, osteoporosis bisa menyerang siapa saja loh, baik usia muda maupun tua. Bahkan, para ahli menyebutkan wanita justru lebih rentan terkena osteoporosis.
Dalam sebuah acara webinar ‘CDR Ajak Perempuan Indonesia Cegah Osteoporosis’, dijelaskan bahwa Penelitian International Osteoporosis Foundation menunjukkan, risiko perempuan untuk terkena Osteoporosis empat kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
Lebih dari 40 persen perempuan Indonesia berusia 20-29 tahun memiliki massa tulang rendah. Hal tersebut meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang dalam 20 tahun ke depan saat mereka mencapai menopause.
Alasan mengapa perempuan lebih rentan terkena osteoporosis karena adanya faktor kehamilan dan menopause yang meningkatkan risiko terkena pengeroposan tulang.
”Perempuan akan mengalami masa hamil yang bisa sebabkan osteoporosis lebih berisiko,” kata Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc, selaku Pakar Gizi Medik di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pada acara webinar, Kamis 22 Oktober 2020.
Selain itu, risiko osteoporosis pada perempuan semakin tinggi setelah berusia 55 tahun. Sebagian besar disebabkan adanya retak tulang pada perempuan yang berhubungan erat dengan perubahan metabolisme tulang pada umur post-menopause.
Sementara itu, perempuan hamil dan menyusui pun menjadi salah satu kelompok risiko Osteoporosis. Maka, asupan kalsium dan vitamin D penting untuk diperhatikan agar mengurangi risiko pengeroposan tulang tersebut.
Itulah mengapa perempuan empat kali lebih berisiko terkena osteoporosis dibandingkan pria. Dengan demikian, pentingnya gaya hidup sehat serta asupan vitamin D dan kalsium yang cukup, perlu diperhatikan pada wanita sejak dini.