MATA INDONESIA, JAKARTA – Upaya vaksinasi telah dimulai di berbagai belahan dunia demi terlindung dari ancaman virus corona, tak terkecuali dengan Indonesia yang telah melakukan program vaksinasi sejak 13 Januari 2021. Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang menerima suntikan vaksin buatan Sinovac.
Meski begitu, dunia tak lantas aman dan Anda dapat mengabaikan protokol kesehatan begitu saja. Terlebih sejumlah laporan mengatakan bahwa muncul galur dan mutasi baru virus corona yang diyakini mudah menular.
Para ahli percaya bahwa kurangnya pengetahuan yang tepat dan kesadaran akan gejala yang baru ditemukan adalah salah satu alasan untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Oleh karena itu, mengetahui tanda-tanda awal terinfeksi virus corona adalah hal yang harus diperhatikan.
Dengan begitu Anda dapat segera melakukan tes, mempercepat pemulihan, mengurangi komplikasi, serta risiko infeksi virus corona yang berkepanjangan. Melansir Times of India, berikut beberapa tanda dan gejala yang mengharuskan Anda untuk segera melakukan tes virus corona.
Saat ini, tiga tanda klasik terinfeksi virus corona adalah demam, batuk / sakit tenggorokan / kehilangan penciuman dan rasa. Namun, ini bukan hanya gejala atau tanda peringatan. Karena ini adalah virus yang relatif baru, maka daftar gejalanya terus bertambah.
Para peneliti percaya bahwa mutasi dan strain baru mungkin memiliki kemampuan untuk memengaruhi tubuh dengan cara yang berbeda dan tidak biasa. Bila Anda tidak segera menyadarinya, maka hal itu bukan hanya dapat memicu penyebaran kasus saja, melainkan menempatkan seseorang pada risiko yang parah, bahkan kematian.
Diare
Seringkali dianggap sebagai tanda virus corona yang parah, beberapa penelitian dan peneliti telah mengamati bahwa diare dan infeksi saluran cerna dapat menjadi tanda-tanda yang mengkhawatirkan bahwa virus corona dapat menyebar ke usus dan mungkin memengaruhi sistem pencernaan.
Diare adalah gejala umum virus corona, yang belum banyak diketahui orang. Infeksi saluran cerna juga bisa hadir dalam bentuk kram perut, kehilangan nafsu makan, masalah gangguan pencernaan, mual, muntah,serta nyeri.
Dalam banyak kasus, itu juga bisa berkembang biak menjadi masalah seperti ketidakseimbangan metabolisme, penurunan berat badan dan menjadi tanda kekhawatiran. Apabila Anda mengalami hal ini, segera lakukan tes.
Kelelahan dan pusing yang tidak biasa
Kelelahan dan pusing yang tak biasa bukan merupakan salah satu gejala terinfeksi virus corona. Para ahli mencatat gelombang pasien yang mengunjungi rumah sakit mengeluh kelelahan kronis.
Kelelahan biasanya merupakan penyebab replikasi virus di dalam tubuh atau efek samping dari penyakit virus yang mungkin dihadapi tubuh. Dengan cara yang sama, mengalami pusing secara tiba-tiba juga bisa menjadi tanda kekhawatiran selama pandemi.
Tidak seperti gejala khas lainnya, pusing atau pingsan bisa jadi menunjukkan tanda-tanda manifestasi neurologis yang terkait dengan virus corona, yang berarti bisa berbahaya jika tidak ditangani.
Sakit tenggorokan
Demam dan batuk bukan satu-satunya tanda kemungkinan terinfeksi virus corona. Bisa saja virus tersebut menyerang saluran pernafasan dan Anda hanya menunjukkan gejala seperti sakit tenggorokan.
Sakit tenggorokan, yang biasanya merupakan tanda alergi atau infeksi musiman, juga dapat menyerang pasien virus corona. Jika Anda mengalami sakit tenggorokan yang berkepanjangan, suara yang serak, sesak napas atau kesulitan saat menelan makanan, mungkin itu pertanda bahwa Anda harus menjalani tes virus corona sekarang juga.
Nyeri otot
Myalgia adalah hasil dari kerusakan yang disebabkan oleh virus pada serat otot dan lapisan jaringan penting. Nyeri otot dan peradangan juga bisa terjadi akibat sitokin yang merupakan tanda yang mengganggu dari reaksi auto-imun. Jika seseorang mengalami nyeri otot, maka mereka harus segera diuji.
Ingat, nyeri otot bisa menjadi tanda infeksi virus corona yang parah dan bisa menyerang Anda tanpa gejala klasik.
