MATA INDONESIA, JAKARTA – Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Tanah Air saat ini, menciptakan karya-karya musik tetap harus dilakukan dengan banyak cara, agar kreatifitas tak berhenti. Seperti itulah yang dikatakan dua personel band Agnimaya, Aden dan Ijes.
Agnimaya membagikan beberapa tips agar tetap eksis bermusik, meski harus sedikit terhalang oleh pandemi corona.
Gitaris Agnimaya, Aden, mengatakan, ada beberapa cara untuk tetap bisa menampilkan karya untuk didengar banyak orang. Salah satunya adalah dengan berkolaborasi sesama musisi, lalu dirilis via platform online seperti YouTube.
“Dari versinya kita, kolaborasi sesama musisi aja. Kita bikin satu karya, bisa untuk rilis YouTube,” kata Aden kepada Mata Indonesia News/Minews.id, di Jakarta, baru-baru ini.
Sementara menurut sang vokalis, Ijes, bermusik di tengah pandemi ini bisa dilakukan di rumah masing-masing.
“Ya kalo Agnimaya, kita bikin konten live, tapi dari rumah masing-masing. Cover lagu kita sendiri. Bisa juga live Instagram,” ujar Ijes.
“Cara ini sih lumayan efektif, buat nunjukin, kita tetap eksis,” katanya menambahkan.
Bahkan, sambung Ijes, Agnimaya dalam waktu dekat akan merilis lagu bertema Covid-19. Rencananya, lagu ini akan dirilis sebelum lebaran Idul Fitri 1441H.
Ijes mengakui, selama pandemi ini, banyak hal menjadi sulit dilakukan. Apalagi, jadwal manggung berkurang, dan beberapa agenda Agnimaya seperti showcase dan rilis album terpaksa ditunda.
Namun, kedua personel Agnimaya ini tetap yakin, apa pun masalah yang menghadang, tak jadi alasan untuk terus berkarya di dunia musik.
Agnimaya adalah band yang terbentuk pada 2017 lalu dengan genre musik pop-folk. Band ini dibentuk oleh Ijes sebagai vokalis, dan Aden sebagai gitaris.
Dalam bahasa Sansekerta, Agnimaya memiliki arti ‘hangat’. Band ini sudah merilis beberapa lagu seperti ‘Merakit dan Pergi’, ‘Semesta’, ‘Pengembara Samudera’ dan ‘Insomnia’ yang diproduseri bassist Payung Teduh, Aziz Comi.
