7 Bahaya Pelecehan Verbal, Lebih Parah daripada Kekerasan Fisik

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pelecehan secara fisik maupun verbal masih banyak terjadi. Namun, ketahuilah, bahwa kekerasan verbal dan psikologis lebih berbahaya daripada kekerasan fisik.

Dilansir dari Bright Side, berikut bahaya pelecehan verbal bagi korban:

1. Rasa sakit akan tetap ada sepanjang hidup, tidak seperti rasa sakit fisik yang menghilang setelah beberapa saat.

Meskipun Kamu mungkin melupakan rasa sakit yang dialami saat Kamu mematahkan anggota tubuh, rasa sakit yang Kamu alami saat diremehkan di tempat kerja atau dalam suatu hubungan sulit untuk dilupakan. Dan penelitian bahkan menunjukkan bahwa rasa sakit emosional akibat pelecehan verbal dapat menghantui seseorang sepanjang hidup mereka. Yang lebih buruk adalah bahwa hanya dengan mengingat kejadiannya, dapat membuat Kamu mengalami kembali seluruh kisah sakit.

2. Dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seumur hidup.

Jika Kamu pernah berada dalam hubungan yang penuh kekerasan atau pernah mengalami semacam pelecehan verbal sebagai seorang anak, Kamu akan tahu bahwa pengalaman ini cenderung tetap bersama Kamu. Pengalaman seperti ini cenderung sangat merusak harga diri seseorang. Korban kehilangan semua rasa harga diri dan cenderung membayangkan dirinya kurang berharga.

3. Orang terdekat tidak dapat memahami dampak yang ditimbulkan oleh pelecehan verbal, sehingga sistem pendukungnya sering kali hilang.

Pelecehan fisik biasanya meninggalkan bekas fisik. Bayangkan sebuah situasi ketika Kamu mulai dipukuli di jalan, ada kemungkinan besar orang yang lewat akan berhenti dan turun tangan untuk menghentikan pemukulan, dan bersimpati kepada Kamu. Tetapi skenario ini hampir tidak terpikirkan jika seseorang mulai melecehkan Kamu secara verbal. Bahkan penelitian menunjukkan bahwa meskipun orang bersimpati dengan rasa sakit fisik orang lain, mereka hampir selalu meremehkan penderitaan emosional mereka.

4. Dapat menyebabkan gangguan makan.

Pelecehan emosional dapat menyebabkan keyakinan negatif pada kemampuan seseorang. Perasaan tidak mampu dan tidak dicintai juga bisa muncul. Dalam hal ini, bisa jadi sulit untuk mengekspresikan emosi dan ini dapat menyebabkan perilaku kacau dan impulsif, yang sering dikaitkan dengan gangguan makan.

5. Pelecehan verbal dapat menyebabkan migrain dan sakit kepala parah.

Prevalensi migrain pada orang yang pernah mengalami pelecehan verbal dan emosional saat kecil adalah 4 kali lebih tinggi daripada mereka yang tidak mengalami trauma tersebut, menurut peneliti. Hubungan antara migrain dan pelecehan juga terbukti lebih kuat untuk pelecehan emosional daripada fisik.

6. Pain is pain.

Sakit adalah rasa sakit, baik itu fisik maupun verbal. Dan jika Kamu tidak menghentikan pelaku kekerasan, Kamu akan terus mengalami pelecehan. Studi menunjukkan bahwa seseorang yang mengalami pelecehan sebagai seorang anak 36 persen lebih mungkin untuk dilecehkan oleh pasangannya di masa dewasa.

7. Yang terburuk, bisa menyebabkan Kamu menjadi pelaku kekerasan.

Bagian terburuk dari menjadi korban pelecehan verbal dan emosional adalah bahwa Kamu sendiri mungkin akan menjadi pelaku kekerasan. Melecehkan orang lain mungkin menjadi cara Kamu menghadapi pelecehan yang Kamu alami sendiri. Selain itu, kemungkinan besar anak-anak yang menjadi korban pelecehan akan tumbuh menjadi kehidupan kriminal.

Pernahkah Kamu mengalami pelecehan verbal?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini