5 Manfaat Tidur Lesehan di Lantai ala Orang Jepang!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Desain kamar tidur di Jepang terkenal simpel dengan kasur lesehan di lantai. Bahkan, Kamu tidak akan menemukan tempat tidur.

Ada banyak alasan mengapa orang Jepang lebih suka tidur di lantai, dan itu bukan hanya tradisi atau untuk alasan penghematan ruang di apartemen kecil. Ternyata, tidur di tanah memiliki beberapa manfaat kesehatan yang cukup mengesankan.

Dilansir dari Bright Side, Jepang telah menjadi negara orang berumur panjang paling banyak di dunia. Alasan di balik tradisi tidur di lantai ini pun bisa jadi penyebabnya.

Berikut manfaat tidur di lantai ala orang Jepang:

1. Meredakan sakit punggung.

Tidur di permukaan yang keras dan rata baik untuk punggung Kamu, dan dapat membebaskan Kamu dari rasa sakit yang telah menyertai selama bertahun-tahun. Saat tidur di tempat tidur empuk pasti terasa nyaman, kasur Kamu bisa mulai tenggelam seiring waktu, menyebabkan tulang belakang Kamu melengkung dan menyebabkan sakit punggung.

Faktanya, ahli medis bahkan menyarankan untuk meletakkan kayu lapis di bawah kasur Kamu jika terlalu empuk. Tidur di lantai juga akan menjaga tulang belakang Kamu tetap sejajar dan mencegah tubuh Kamu berputar ke posisi yang tidak wajar.

2. Memperbaiki postur tubuh Kamu.

Jika Kamu tidur dalam posisi yang benar dan tulang belakang Kamu mendapat dukungan yang tepat, akan lebih mudah bagi Kamu untuk menjaga punggung tetap tegak di siang hari. Bergerak ke lantai dapat membantu Kamu memperbaiki postur tubuh yang buruk, karena saat punggung tidak sakit, Kamu tidak perlu membungkuk.

3. Meningkatkan sirkulasi darah.

Saat Kamu tidur di lantai, ini meningkatkan aliran darah Kamu, karena berat badan Kamu didistribusikan secara merata dan ada lebih sedikit tekanan di berbagai bagian tubuh Kamu. Tidur dengan posisi alami juga akan mencegah mati rasa dan kesemutan akibat sirkulasi yang buruk. Misalnya, jika Kamu tidur meringkuk, darah beredar dan kemudian mengalir kembali ke jantung Kamu, menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti pembekuan darah dan varises.

4. Membantu Kamu bangun tepat waktu.

Jika Kamu merasa sulit meninggalkan kenyamanan bantal dan bangun dari tempat tidur di pagi hari, Kamu tidak sendirian. Banyak orang yang kesulitan saat alarm berbunyi dan tergoda untuk menekan tombol snooze. Saat Kamu tidur di lantai, Kamu mendapatkan kualitas tidur yang tepat, dan Kamu merasa tidak begitu nyaman sehingga Kamu ingin berbaring di sana sepanjang hari.

5. Terjangkau.

Melakukan transisi ke tempat tidur lantai juga akan membuat dompet Kamu senang. Memilih kasur yang salah dan menggantinya dapat menghabiskan waktu dan energi Kamu. Tidur di lantai akan menghemat uang, karena Kamu tidak perlu membeli rangka tempat tidur atau alas bedak yang sesuai dengan kasur Kamu.

Meski banyak manfaatnya, perlu diingat bahwa beberapa orang dengan kondisi tertentu harus menghindari tidur di lantai. Berikut kelompok orang yang tidak disarankan tidur di lantai:

– Penderita alergi: Lantai mengumpulkan kotoran dan debu, orang yang rentan terhadap reaksi alergi bisa mengalami batuk dan pilek.

– Orang dengan penyakit tulang: Jika Kamu sudah menderita kelainan tulang yang serius, tidur di lantai bisa lebih berbahaya daripada baik karena bisa memberi tekanan lebih pada persendian Kamu.

– Orang tua: Mobilitas menurun seiring bertambahnya usia, orang dewasa yang lebih tua mungkin merasa sulit untuk naik ke lantai.

– Orang yang sedang kedinginan: Jika Kamu terbangun dengan kedinginan di malam hari, lebih baik hindari tidur di lantai, karena dapat membuat Kamu semakin kedinginan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini