4 Obat Ini Diklaim Bisa Sembuhkan Penyakit Virus Corona, Apa Saja Ya?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jumlah korban jiwa akibat virus corona jenis 2019-nCOV kian meningkat. Tercatat lebih dari 450 orang meninggal dunia akibat virus baru yang hingga kini belum ditemukan obatnya tersebut.

Para peneliti dunia pun tengah mengejar pembuatan vaksin yang dapat menyembuhkan penyakit akibat virus mematikan ini. Untuk sementara waktu, proses penanganan warga yang terjangkit virus corona pun masih mengandalkan prosedur perawatan yang ditetapkan oleh pihak Rumah Sakit.

Di samping penelitian yang terus dilakukan, ternyata sudah ada beberapa pihak yang mengklaim bahwa mereka telah menemukan obat alternatif yang dapat menyembuhkan virus corona. Lalu apa saja obat tersebut? berikut ulasannya.

1. Bunga Honeysuckle

Academy of Sciences di China mengungkap bahwa mereka berhasil menemukan obat herbal yang dapat melawan virus corona. Obat tersebut berasal dari cairan bunga honeysuckle atau kamperfuli (Lonicera caprifolium). Ramuan ini kemudian diberi nama Shuanghuanglian.

Semenjak dikenalkan ke publik oleh media pemerintah China, Xinhua, pada Jum’at lalu, pembelian ramuan yang masuk kategori Traditional Chinese Medicine (TCM) ini pun melonjak hebat.

Meski terjual habis baik di online, toko obat, ataupun apotek, ramuan tradisional ini ternyata masih menuai pertentangan dari berbagai pihak. Ada pihak yang antusias, ada pula pihak yang skeptis akan kemanjuran dari obat ini. Para ahli pun menyarankan kepada setiap warga yang terjangkit agar tidak meminum ramuan tersebut tanpa adanya pengawasan dari dokter.

2. Kombinasi Obat HIV dan Flu

Pihak yang mengklaim jenis pengobatan ini adalah negara Thailand. Para dokter Thailand mengaku telah menggunakan kombinasi obat-obatan untuk flu dan HIV untuk menyembuhkan virus corona. Obat yang diberikan ialah campuran obat anti-HIV, lopinavir dan ritonavir, dengan obat flu, oseltamivir, dalam dosis besar.

Dokter dari Rumah Sakit Rajavithi, Bangkok, mengatakan bahwa terdapat perubahan signifikan dari para pasien terjangkit virus corona yang menggunakan metode penyembuhan dengan cara tersebut.

Dokter spesialis paru-paru asal Rajavithi, Kriangska Atipornwanich, juga mengatakan bahwa pasien yang mulanya didiagnosis positif virus corona selama 10 hari dapat langsung berubah jadi negatif dalam jangka waktu 48 jam. Meski begitu, penyembuhan dengan kombinasi obat ini masih perlu penelitian lebih lanjut.

3. Obat Produksi Gilead Science

Gilead Science merupakan perusahaan bioteknologi asal Amerika yang melakukan penelitian, pengembangan, dan penjualan obat-obatan. Perusahaan ini biasanya memproduksi obat untuk memerangi hepatitis C dan HIV.

Baru-baru ini, Gilead Science memproduksi sebuah obat yang dipercaya dapat menyembuhkan virus corona tanpa adanya efek samping. Obat ini pertama kali diberikan kepada pasien terjangkit virus corona di Amerika Serikat yang telah memperoleh perawatan telah memperoleh perawatan intensif di ruang isolasi di Medical Center Everett, Washington.

Pasien tersebut dikabarkan membaik setelah diberi obat dari Gilead Science. Meski demikian, obat tersebut belum dapat persetujuan oleh pihak global dan masih dalam tahap pengujian.

4. Remdesivir, Chloroquine dan Ritonavir

Mengutip dari media pemerintah China, Xinhua, para peneliti dari Akademi Ilmu Kedokteran Militer dan Institut Virologi Wuhan (WIV) di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Cina (CAS) mengklaim telah menemukan tiga obat yang dapat menghambat penyebaran virus corona jenis 2019-nCoV. Tiga obat tersebut ialah Remdesivir, Chloroquine dan Ritonavir.

Sebelumnya, para peneliti dari Institut Shanghai Materia Medica di bawah CAS dan Universitas ShanghaiTech juga telah bersama-sama memilih 30 kandidat obat yang dipercaya dapat menangani virus corona. Kandidat obat tersebut berasal dari produk alami yang aktif secara biologis, dan obat-obatan tradisional Cina yang mungkin memiliki efek terapi pada Novel Coronavirus.

Meski demikian, belum ada kepastian apakah ketiga obat tersebut dapat benar-benar menyembuhkan virus corona. Ketiga obat ini masih dalam tahap penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan persetujuan penggunaan klinis.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini