4 Bahaya Makan Gorengan di Musim Hujan yang Mengintai Kesehatan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Semua makanan yang melalui proses pengorengan dan direndam dalam minyak yang panas tentu sangat nikmat ketika dimakan. Terlebih lagi gorengan yang memiliki tekstur yang renyah tentu akan terasa garing dan nagih ketika digigit.

Akan tetapi perlu diketahui resiko yang mengintai kita jika terlalu sering makan gorengan. Gorengan dapat menimbulkan penyakit seperti batuk, karena kandungan minyaknya dapat menimbulkan luka kecil di tenggorokan.

Lebih parah lagi jika mengonsumsi gorengan di musim hujan karena suhu yang kerap berubah secara ekstrem dari musim kemarau ke musim hujan. Hal inilah yang semakin memperparah kondisi tubuh sehingga mudah terserang batuk.

Dikutip pada channel Youtube Official Nanoe Ronche berikut bahaya makan gorengan untuk kesehatan:

1. Kualitas Minyak Goreng Tidak Selalu Bagus

Minyak yang memiliki ciri khas warna coklat kehitaman menjadi salah satu alasan mengapa terlalu sering makan makanan yang digoreng berbahaya bagi kesehatan. Akibatnya minyak yang masuk ke dalam tubuh akan membentuk senyawa serta radikal bebas yang berbahaya bagi kesehatan.

2. Menambah Asupan Lemak Trans

Didalam tubuh manusia terdapat dua jenis lemak trans. Pertama, lemak trans alami yang hadir dalam jumlah sedikit di dalam makanan, seperti daging. Kedua, lemak trans buatan yang terbentuk ketika lemak jenuh yang muncul saat makanan digoreng pada suhu tinggi.

Proses ini akan mengubah struktur kimiawi lemak, sehingga nantinya akan lebih sulit untuk dicerna oleh tubuh. Ini bisa menimbulkan berbagai efek buruk bagi kesehatan akibat kandugan lemak trans. Mulai dari meningkatnya risiko penyakit jantung, kanker, diabetes, hingga obesitas.

3. Meningkatkan Resiko Penyakit Kronis

Penelitian dilakukan oleh Department of Nutrition di Harvard School of Public Health, menyebutkan bahwa makan makanan yang digoreng setidaknya seminggu sekali, dapat meningkatkan risiko terkena diabetes melitus tipe 2 dan penyakit jantung. Bahkan, risiko ini akan semakin meningkat seiring dengan banyaknya jumlah gorengan yang dikonsumsi.

4. Tinggi Kandungan Acrylamide

Acrylamide adalah suatu zat kimia yang terbentuk di dalam makanan ketika dimasak pada suhu tinggi, salah satunya digoreng. Dalam penelitian yang dimuat dalam International Journal of Cancer, menemukan bahwa zat acrylamide berisiko menimbulkan penyakit kanker ginjal, kanker endometrium, dan kanker ovarium.

Reporter: Gilang Permata

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini