Mengandung Kadar Lemak Rendah, Jagung Bisa Antisipasi Darah Tinggi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kadar lemak rendah dan mengandung protein, kalsium, kalium dan berbagai vitamin (A, C, B12, B15) serat dan senyawa lain membuat jagung muda termasuk dalam manfaat untuk mengatasi obat darah tinggi.

Jagung muda hanya mempunyai 8 gram karbohidrat saja, sementara jagung biasa dengan berat 3 ons, memiliki sekitar 22 gram karbohidrat.

Maka, bagi penderita darah tinggi sebaiknya bisa memanfaatkan jagung muda untuk sebagai obat tradisional untuk meredamnya. Namun, selain untuk mengobati darah tinggi, jagung muda juga memiliki manfaat lainnya.

Pertama, yaitu untuk mengontrol kolesterol. Menurut HealthSite, kandungan-kandungan ini menjaga kesehatan jantung dengan mengontrol kadar kolesterol dan meningkatkan aliran darah.

Kedua, Jagung muda juga dinilai bisa membantu mencegah anemia karena kandungan zat besi di dalamnya. Termasuk, mencegah kekurangan zat besi seperti anemia.

Ketiga, menurut ahli diet di Nayati Hospital, India, dr Aastha Sharma, serat yang tinggi membantu meredakan sembelit. Penelitian juga merekomendasikan untuk pasien kanker usus besar.

Keempat, kandungan fenol yang ada di dalam jagung muda bisa membantu mengontrol tekanan darah tinggi. Jagung muda juga diyakini bisa menjadi obat darah tinggi.

Terakhir, antioksidan yang ada dalam jagung muda bisa melawan radikal bebas penyebab kanker. Maka, dapat disimpulkan bahwa jagung muda bisa mengurangi risiko kanker.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini