Indonesia Siap Terapkan Sekolah Tatap Muka? Jepang Bisa Menjadi Contoh

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Indonesia kini tengah bersiap membuka kembali sekolah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka secara langsung pada tahun ajaran baru bulan Juli 2021 mendatang.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dalam Pengumuman Keputusan Bersama tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 secara virtual melalui kanal Youtube Kemendikbud RI.

Nadiem menegaskan bahwa dengan pembukaan kembali sekolah, bukan berarti kegiatan belajar mengajar akan kembali seperti saat sebelum ada pandemi Covid-19.

Pada intinya, sejumlah larangan akan diterapkan selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas untuk mencegah penyebaran virus corona.

Melihat rencana ini, rasanya bisa sedikit melihat negeri Sakura atau Jepang selama melaksanakan pembelajaran tatap muka saat pandemi Covid-19 belum berakhir. Sekolah-sekolah masih melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka.

Namun kegiatan pembelajaran tidak sama seperti saat sebelum pandemi Covid-19 melanda. Ada sejumlah protokol yang diterapkan dan wajib ditaati supaya risiko penularan virus bisa ditekan.

Mengutip dari The Japan Times, Kementerian Jepang telah menerbitkan panduan penyelenggaraan sekolah di masa pandemi Covid-19. Intinya, mengatur sekolah agar bisa menangguhkan atau mengurangi aktivitas yang berpotensi meningkatkan risiko penularan melalui droplet.

Salah satunya adalah mengimbau sekolah supaya pelajaran olahraga sebisa mungkin meniadakan kontak fisik di antara siswa. Sementara menjalankan protokol kesehatan juga menjadi sebuah kewajiban yang harus dilakukan, mulai dari menjaga fisik, mengenakan masker dan mempraktikkan cuci tangan secara rutin. Seperti yang terlihat pada keseharian di Sekolah Dasar Funabori, Edogawa, Tokyo.

Para siswa diatur agar tidak menyebabkan kerumunan di gerbang sekolah dan tidak lupa mewajibkan penggunaan masker. Saat masuk dalam gedung, siswa melepas sepatu mereka dan menggantinya dengan sandal dalam ruangan.

Namun, supaya proses penggantian sepatu tidak memicu kerumunan maka sekolah memasang garis pembatas di area ganti sepatu. Selain itu, para siswa juga ditanamkan konsep menjaga jarak dengan serius untuk menjaga jarak aman.

Di dalam kelas, ada aturan seperti menjaga jarak meja setidaknya satu meter. Jendela ruang kelas juga selalu dibuka agar ruangan memiliki ventilasi yang baik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

7 Kasus dan 1 Meninggal Akibat Leptospirosis di Jogja, Dinkes Ajak Warga Jaga Kebersihan

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Leptospirosis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang ditularkan melalui urin tikus dan cenderung menyebar luas di musim penghujan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini