Singa Dijuluki ‘Raja Hutan’, Mitos atau Fakta?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Singa kerap disebut sebagai ‘Raja Hutan’ di dunia nyata atau film-film. Tahu nggak gaes, ternyata istilah ‘Raja Hutan’ itu hanyalah mitos.

Mungkin sebagian orang sudah pernah mendengar tentang singa bernama Nemean. Dikisahkan, singa ini dibunuh Hercules dalam mitologi Yunani hingga dewa perang Mesir berkepala singa. Sejak saat itu, citra binatang buas ini tak lekang oleh waktu.

Singa terus menginspirasi berbagai cerita, bahkan seiring berjalannya waktu mereka semakin melegenda. Berikut ini beberapa fakta tentang mitos-mitos singa yang melegenda.

Tidak ada ‘Raja Singa’

‘Raja Singa’ seperti sudah menjadi jati diri untuk hewan buas satu ini. Bahkan, beberapa film menunjukkan sosok singa adalah raja hutan. Namun, sebenarnya itu tidak pernah ada.

Musafa atau Simba tidak pernah ada dalam kelompok sosial singa di alam liar, sebagaimana dikisahkan dalam kisah fiksi. Hal seperti ini membuat beragam kesalahpahaman tentang singa semakin beredar di masyarakat.

Kenyataannya, tidak ada raja atau ratu di antara mereka, karena singa hidup dalam perkumpulan yang egaliter, tanpa pembedaan kelas.

Raja di hutan tak berpohon

Singa disebut raja hutan? Ya, sebutan itu sudah melekat bahwa singa merupakan raja dalam hutan. Namun, siapa yang baru tahu bahwa gelar itu sebenarnya tidak tepat, karena singa tidak hidup di hutan.

Singa hidup di semak belukar, padang rumput, savana, dan perbukitan berbatu, tapi tidak di hutan. Sederhana, namun kekeliruan ini terjadi hingga sekarang.

Istilah hutan dalam bahasa Inggris, jungle, secara etimologis berasal dari bahasa Hindi, yaitu jangel, yang berarti hutan atau gurun. Istilah itu dengan mudah diasosiasikan dengan savana.

Albino

Singa berkulit putih disakralkan masyarakat di hampir setiap wilayah Afrika. Ada persepsi keliru tentang singa putih yang mereka anggap albino.
Jenis singa albino memang ada, di sisi lain, singa putih sebenarnya merupakan bagian kecil dari kelompok singa.

Singa putih memiliki mutasi besar, yang dalam istilah ilmu pengetahuan disebut leucism. Kondisi itu membuat jumlah melanin atau pigmen yang mengendalikan warna kulit dan mata mereka berkurang drastis.

Faktanya, warna mata merupakan satu-satunya yang dapat membuat kita membedakan singa putih dan singa albino. Singa putih memiliki mata biru, sementara mata singa albino berwarna merah atau merah jambu.

Bulu panjang tanda kesuksesan singa

Singa memiliki bulu-bulu panjang di sekitar wajahnya. Hal ini dianggap menjadi alat ukur hasrat seksual. Selain itu, bulu lebatnya bulu singa ini dipercaya dapat menarik perhatian singa betina.

Namun, lagi-lagi ini adalah sebuah kekeliruan. Seekor singa yang tak memiliki bulu di wajahnya tetap terlihat mampu menarik perhatian singa betina. Ini terbukti pada singa-singa di Taman Nasional Tsavo, Kenya.

Bulu lebat di sekitar wajah ternyata juga tidak hanya dimiliki singa jantan. Setidaknya itu terbukti pada singa betina yang telah diteliti, terutama yang berada di Delta Okavango, Botswana. Sejumlah singa betina di sana terlibat dalam aktivitas keseharian dengan kelompoknya, terutama singa jantan. Singa betina itu juga mempunyai probabilitas yang lebih tinggi menjadi infertil.

Bergotong-royong

Persepsi umum sering kali menyebutkan bahwa singa betina merupakan sosok yang paling bertanggung jawab, kerena mencari makanan bagi keluarganya. Namun, hal ini berhasil disangkal dengan bukti baru.

Singa betina memang berburu, sementara singa lainnya menjaga wilayah mereka. Namun sebuah penelitian menyatakan, baik singa jantan maupun singa betina berbagi peran yang seimbang dalam kelompok mereka, dan seluruh singa dapat mencari makanan untuk diri mereka sendiri.

Reporter : Mega Suharti Rahayu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kenaikan PPN 1% Tidak Berdampak Negatif: Pemerintah Pastikan Kebutuhan Pokok Masyarakat Terlindungi

Jakarta – Sejumlah pihak menyambut positif rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 1% menjadi 12% pada tahun...
- Advertisement -

Baca berita yang ini