Pemerintah Gencarkan Edukasi Bahaya Judi Online untuk Generasi Muda

Baca Juga

Oleh: Satria Putra Haryo )*

Pemerintah terus menggencarkan upaya edukasi dan literasi digital untuk mencegah generasi muda terpapar bahaya judi online yang semakin marak. Langkah ini tidak hanya dilakukan melalui kebijakan administratif, tetapi juga dengan pendekatan edukatif yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari kementerian hingga komunitas masyarakat.

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menjadi salah satu institusi yang sangat aktif dalam menjalankan program literasi digital guna memerangi praktik perjudian daring. Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Marroli J. Indarto, menegaskan bahwa program literasi digital akan terus diperluas agar masyarakat dapat lebih waspada terhadap konten judi online yang sering kali terselubung dalam bentuk yang menarik, seperti video hiburan atau unggahan artis di media sosial. Bahkan, beberapa akun Instagram dengan ribuan pengikut telah ditutup karena diketahui menyertakan tautan yang mengarah ke situs perjudian daring.

Selain itu, Kemkomdigi juga berperan aktif dalam menyusun berbagai kampanye digital yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya perjudian daring. Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan adalah kolaborasi dengan influencer dan kreator konten untuk menyampaikan pesan edukatif mengenai literasi digital. Dengan pendekatan yang kreatif dan menarik, diharapkan pesan tersebut dapat lebih mudah diterima oleh generasi muda yang merupakan pengguna aktif media sosial.

Upaya pemerintah tidak berhenti pada edukasi masyarakat umum. Pemerintah daerah hingga tingkat kelurahan turut dilibatkan dalam penyebaran informasi mengenai bahaya judi online. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan masyarakat, terutama generasi muda, dapat terhindar dari praktik ilegal tersebut yang memiliki dampak destruktif terhadap kehidupan sosial dan ekonomi.

Kemkomdigi juga mendorong partisipasi aktif generasi muda sebagai relawan digital. Peran mereka dianggap penting dalam menjaga lingkungan digital yang bersih dan aman dari berbagai konten berbahaya. Generasi muda yang melek teknologi diharapkan dapat menjadi benteng pertahanan pertama dalam menghadapi ancaman judi online, sekaligus berkontribusi pada upaya menjaga ruang digital yang sehat.

Dukungan terhadap langkah pemerintah juga datang dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro menekankan bahwa fenomena judi online telah meresahkan dunia pendidikan, terutama di kalangan mahasiswa. Data menunjukkan bahwa sekitar 960 ribu pelajar dan mahasiswa terlibat dalam praktik ini, dengan dominasi pada kelompok mahasiswa. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat potensi besar mahasiswa sebagai agen perubahan bangsa.

Kemdiktisaintek telah mengambil langkah strategis dengan menginstruksikan perguruan tinggi negeri dan swasta untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan. Pimpinan perguruan tinggi diminta meningkatkan kesadaran seluruh komponen kampus, termasuk dosen dan tenaga kependidikan, mengenai bahaya judi online. Selain itu, kampus juga didorong menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan aktivitas digital yang positif dan produktif.

Dalam menangani mahasiswa yang terdampak judi online, Kemdiktisaintek menyiapkan program rehabilitasi dan pemulihan psikologis. Pendekatan ini dilakukan untuk membantu mereka pulih dari adiksi dan trauma yang diakibatkan praktik perjudian daring. Dengan dukungan psikolog, mahasiswa yang terjerumus dalam aktivitas ini diharapkan dapat kembali fokus pada pendidikan dan mengembangkan potensi mereka secara positif.

Upaya kolaboratif antar kementerian semakin diperkuat dengan dukungan Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenkopolkam). Menteri Budi Gunawan menegaskan pentingnya kerja sama lintas lembaga dalam memberantas judi online. Selain langkah penindakan, pihaknya juga menyoroti pentingnya kampanye edukasi yang masif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya perjudian daring.

Menurutnya, langkah preventif adalah kunci utama dalam menjaga masa depan generasi muda. Kampanye edukatif yang digalakkan oleh pemerintah tidak hanya bertujuan untuk melindungi individu, tetapi juga untuk menjaga keutuhan bangsa dari ancaman yang dapat merusak nilai sosial dan moral.

Dalam konteks ini, peran orang tua menjadi sangat penting. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka dan positif antara orang tua dan anak terkait penggunaan teknologi. Dengan pendekatan yang edukatif dan dialogis, orang tua diharapkan mampu menjadi benteng pertama yang melindungi anak-anak dari risiko judi online.

Kesadaran masyarakat untuk lebih selektif dalam mengakses konten digital juga menjadi perhatian penting. Pemerintah terus mengingatkan bahwa situs perjudian daring sering kali menyamar dalam berbagai bentuk yang menarik, sehingga kewaspadaan menjadi langkah awal yang efektif dalam pencegahan.

Dari berbagai langkah yang telah diambil pemerintah, terlihat jelas komitmen yang tinggi untuk memerangi judi online secara menyeluruh. Edukasi, literasi digital, rehabilitasi, serta kerja sama lintas sektor menjadi fondasi utama dalam menjaga generasi muda dari ancaman yang dapat merusak masa depan mereka. Pemerintah berharap, dengan sinergi yang kuat dari semua pihak, Indonesia dapat menciptakan ruang digital yang bersih, aman, dan mendidik bagi seluruh masyarakat.

)* Kontributor Forum Indonesia Emas

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Program MBG di 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran: Makanan Lokal Jadi Prioritas

Jakarta – Dalam rangka mempercepat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di masa 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran, pemerintah berkomitmen...
- Advertisement -

Baca berita yang ini