MATA INDONESIA, JAKARTA – Serangan terbuka dilakukan miliaran Tonggeret ke beberapa wilayah Amerika Serikat (AS) bagian timur. Binatang ini akan muncul dari bawah tanah untuk pertama kalinya sejak 2004 untuk bersuara dan kawin kolektif.
AS bagian timur adalah rumah bagi enam spesies tonggeret periodik yang muncul di tahun yang berbeda. Di musim semi tahun ini akan menjadi waktu kemunculan terbesar bagi anggota salah satu induk tonggeret dalam 17 tahun, yang dikenal sebagai Brood X. Mereka akan keluar dari tempat persembunyian di bawah tanah dan memamerkan tubuh hitam serta mata merahnya.
Lima belas negara bagian di AS akan gaduh mendengar paduan suara tonggeret ini yakni di Delaware, Georgia, Illinois, Indiana, Kentucky, Maryland, Michigan, North Carolina, New Jersey, New York, Ohio, Pennsylvania, Tennessee, Virginia, dan Virginia Barat , serta di Washington, DC.
Kemunculan tonggeret biasanya dimulai sekitar pertengahan Mei dan berlangsung hingga akhir Juni. Sebagian orang menganggap invasi serangga sebagai gangguan, sementara yang lain menyambutnya sebagai keajaiban alam.
Suara tonggeret hanya dihasilkan oleh si jantan. Suara senandung yang khas bersautan dilakukan oleh tonggeret jantan dengan tujuan menyinkronkan panggilan mereka.
‘Paduan suara’ itu membentuk wilayah dan menarik betina. Selain itu, ada panggilan yang biasanya dibuat sebelum bersanggama.
Suara senandung tonggeret dipengaruhi oleh fluktuasi cuaca. Secara umum, tonggeret menyukai sinar matahari dan kehangatan, tetapi terlalu banyak panas atau terlalu dingin akan sedikit mengganggu mereka. Spesies yang berbeda lebih suka waktu yang berbeda dalam sehari, dan masing-masing 3.000 spesies memiliki suara yang berbeda.
Alasan mengapa suara senandung itu begitu keras adalah karena suara tersebut dapat menghalangi pemangsa. Kelompok tonggeret paling keras adalah yang berkala yang muncul setiap 13 tahun dan yang muncul setiap 17 tahun, mungkin karena jumlahnya jauh lebih banyak daripada yang tahunan.
Serangga ini mampu menghasilkan suara karena mereka memiliki organ yang unik di antara serangga lainnya, yaitu organ tymbal. Setiap tonggeret jantan memiliki sepasang membran melingkar bergerigi ini di bagian belakang dan permukaan samping segmen perut pertama.
Kontraksi otot tymbal yang melekat pada membran menyebabkannya menekuk, menghasilkan bunyi klik. Tymbal muncul kembali ketika otot rileks. Frekuensi kontraksi otot tymbal berkisar dari 120 hingga 480 kali per detik, yang cukup cepat untuk membuatnya terdengar terus menerus di telinga manusia.
Tonggeret juga memiliki kantung udara yang memiliki frekuensi resonansi yang sebanding dengan frekuensi getaran tymbal. Alhasil, dapat memperkuat suara dan menghasilkan suara dengung bernada tinggi yang merupakan suara khas akhir musim panas.
Di Amerika, sejumlah orang malah sengaja melakukan perjalanan ke daerah munculnya binatang ini untuk menikmati suara dan kedatangan tonggeret. Bahkan, ada sebuah aplikasi gratis di iOS dan Android bernama Cicada Safari untuk memfasilitasi hobi ini.
Reporter : Ananda Nuraini