Koperasi Merah Putih, Langkah Strategis Presiden Prabowo Capai Swasembada Pangan

Baca Juga

Mata Indonesia, Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, terus mendorong berbagai langkah strategis untuk mencapai swasembada pangan nasional. Salah satu langkah tersebut diwujudkan melalui pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (KopDes/Kel) Merah Putih.

Upaya ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33, yang menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun atas usaha bersama yang didasarkan pada asas kekeluargaan.

“Koperasi desa sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan,” ujar Prabowo dikutip dari laman resmi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyampaikan, gagasan pembentukan KpDes/Kel Merah Putih berasal langsung dari Presiden Prabowo. KopDes/Kel Merah Putih dirancang sebagai solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan mengatasi persoalan ekonomi di pedesaan.

“Koperasi ini juga diharapkan dapat memutus mata rantai distribusi barang yang selama ini merugikan produsen dan konsumen, supaya bisa lebih murah harga-harga di masyarakat,” tegasnya.

Sementara Kepala Center of Digital Economy and SMEs (CODES) Institute For Development of Economics and Finance (INDEF), Izzudin Al Farras menilai ide dan konsep pelaksanaan program KopDes/Kel Merah Putih sangat baik.

“Kami dukung adanya program ini untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mendukung ketahanan pangan sehingga masyarakat bisa menjangkau harga pangan dengan baik dan kesejahteraan petani meningkat,” katanya dalam wawancara di kanal YouTube Indef.

Izzudin mengingatkan, pelaksanaan program tersebut memiliki sejumlah tantangan, seperti anggaran, tata kelola, dampak ke pengusaha lokal, hingga pengawasan.

Diketahui, Presiden Prabowo dijadwalkan meresmikan program nasional Kopdes Merah Putih pada 21 Juli 2025 di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Program ini merupakan bagian dari realisasi visi Asta Cita ke-6, yaitu memperkuat pertumbuhan ekonomi yang merata dan inklusif, serta mengentaskan kemiskinan melalui penguatan kelembagaan ekonomi desa.

Pemerintah melalui koordinasi Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, bersama kementerian dan lembaga terkait, telah bergerak cepat untuk mewujudkan target pembentukan 80.000 koperasi desa dan kelurahan di seluruh Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Generasi Muda Harus Jaga Nilai Kemerdekaan di Tengah Gempuran Budaya Pop

Oleh: Aulia Sofyan Harahap )* Seluruh generasi muda Indonesia harus terus menjaga nilai kemerdekaan meski di tengah adanya berbagai macam gempuran budaya pop, termasuk yang sedangmenjadi tren belakangan ini yakni anime One Piece. Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, ruang digital terus ramai memperbincangkan adanya fenomena pengibaran bendera bajak lautdari serial anime One Piece.  Simbol tengkorak dengan topi jerami itu muncul di sejumlah lokasi, yang kemudianmenyulut pro dan kontra di tengah masyarakat. Sebagian menganggapnya sebagaibentuk ekspresi semata, namun sebagian lainnya justru menilai bahwa pengibaranbendera One Piece itu sebagai salah satu bentuk upaya provokasi yang berpotensimengaburkan nilai-nilai sakral kemerdekaan. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Ahmad Muzani merespons seluruh haltersebut dengan pandangan yang lebih moderat. Ia memandang bahwa tindakantersebut sebagai ekspresi kreatif dari masyarakat, terutama pada para generasimuda yang tengah hidup dalam era digital dan budaya global.  Meski begitu, ia tetap menegaskan bahwa sejatinya semangat kebangsaan yang dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia tidak akan pernah tergantikan oleh apapun bahkan termasuk keberadaan budaya pop sekalipun. Muzani meyakinibahwa di balik simbol asing yang diangkat tersebut, seluruh masyarakat sejatinyatetap menyimpan Merah Putih dalam lubuk hati mereka. Senada dengan hal itu, politikus Andi Arief memandang bahwa pengibaran benderatersebut memang bukan sebagai bentuk pemberontakan, melainkan sebagai simbolharapan. Ia membaca tindakan itu sebagai protes yang muncul dari keresahan, namun tetap mengandung semangat untuk membangun Indonesia tercinta. Bagi sebagian kalangan, ekspresi semacam itu bukan berarti meninggalkan kecintaanpada tanah air, tetapi justru sebagai bentuk pencarian atas harapan yang lebih baikbagi bangsa. Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli...
- Advertisement -

Baca berita yang ini