Koperasi Desa Merah Putih sebagai Solusi Ekonomi Inklusif di Papua

Baca Juga

Oleh : Loa Murib

Pembangunan ekonomi di Papua tidak hanya harus menjangkau kota-kota besar, tetapi juga menyentuh akar rumput di tingkat kampung dan kelurahan. Dalam konteks ini, pembentukanKoperasi Desa Merah Putih menjadi salah satu terobosan strategis yang patut diapresiasi. Koperasi desa bukan sekadar entitas ekonomi, melainkan wadah pemberdayaan masyarakatyang mampu menumbuhkan kemandirian, membuka lapangan kerja, dan menciptakan sistemekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Di tengah tantangan geografis dan ketimpanganpembangunan yang masih terjadi di wilayah Papua, inisiatif ini menjadi solusi konkret yang menjanjikan.

Pemerintah Provinsi Papua Barat telah mencatat adanya 147 koperasi desa yang telahmemiliki pengesahan administrasi hukum umum. Langkah ini merupakan hasil kerja samaantara pemerintah daerah dengan Kantor Kementerian Hukum dan HAM Papua Barat dalammendistribusikan notaris ke kabupaten-kabupaten yang belum memiliki akses hukummemadai, seperti Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Kaimana, dan Teluk Wondama. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Papua Barat, Enos Aronggear, menjelaskan bahwalangkah ini merupakan bentuk keseriusan dalam mengakselerasi legalisasi kelembagaankoperasi desa, sebagaimana amanat program nasional yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.

Di Biak Numfor, geliat koperasi desa juga sangat terasa. Hingga 11 Juli 2025, sebanyak 238 unit Koperasi Desa Merah Putih telah terbentuk dari 254 kampung di 19 distrik. Proses legalisasi telah mencapai 85 persen meskipun masih menghadapi sejumlah kendalaadministratif seperti kelengkapan dokumen kependudukan dan kesesuaian domisili. Namun, tekad dan kerja sama antara pemerintah daerah dan masyarakat kampung terus menjagaoptimisme agar koperasi yang masih dalam proses dapat segera menyusul mendapatkanstatus badan hukum. Perhatian penuh terhadap kelengkapan data menjadi kunci keberhasilandalam membangun sistem ekonomi desa yang tertib secara hukum.

Di balik dinamika teknis dan administratif, koperasi desa menawarkan harapan besar bagipembangunan ekonomi lokal Papua. Keberadaan koperasi dapat menjadi motor penggerakekonomi masyarakat, terutama karena sifatnya yang kolektif dan berbasis kekuatan lokal. Di tengah keterbatasan akses terhadap pasar dan modal, koperasi menyediakan alternatifekonomi yang mampu menampung berbagai jenis usaha rakyat, mulai dari penyediaankebutuhan pokok, layanan simpan pinjam, hingga pengelolaan produk-produk berbasiskearifan lokal.

Lebih dari itu, keterlibatan generasi muda menjadi elemen krusial dalam memastikankeberlanjutan koperasi desa. Dewan Pengurus Daerah KNPI Papua Pegunungan secara tegasmendorong agar pemuda, khususnya lulusan SMA dan sarjana yang berasal dari kampung-kampung, dilibatkan secara aktif dalam proses pembentukan dan pengelolaan koperasi. KetuaPelaksana Harian DPD KNPI Papua Pegunungan, Dolpinus Weya, menekankan bahwapemerintah daerah perlu membekali pemuda dengan pelatihan teknis agar mereka siapmenjadi agen penggerak koperasi di wilayah masing-masing.

Langkah ini juga senada dengan pernyataan Sekretaris DPD KNPI Papua Pegunungan, Yulans FY Wenda, yang menyoroti pentingnya koperasi sebagai sarana pengelolaan ekonomikampung. Menurutnya, pemuda sarjana yang saat ini menganggur harus diberi ruang untukberkarya melalui koperasi desa. Selain mampu meningkatkan pendapatan masyarakat, pelibatan mereka akan mendorong tata kelola koperasi yang lebih profesional dan berdayasaing tinggi. Ini merupakan peluang besar untuk menciptakan ekonomi kampung yang modern namun tetap berbasis pada nilai-nilai lokal.

Wakil Ketua III DPD KNPI Papua Pegunungan, Leo Himan, menambahkan bahwakepercayaan kepada pemuda sebagai motor penggerak koperasi akan menjadi titik balikkebangkitan ekonomi desa. Potensi lokal seperti pertanian, peternakan, perikanan, hinggakerajinan tangan yang selama ini belum tergarap maksimal dapat dikelola dengan lebihefektif apabila ditangani oleh SDM yang terdidik dan berdedikasi. Dengan demikian, koperasi desa dapat berperan tidak hanya sebagai pelaku ekonomi, tetapi juga sebagaiinstitusi pembangunan yang mendorong transformasi sosial di pedesaan Papua.

Koperasi Desa Merah Putih juga memiliki peran strategis dalam memperkuat ketahananekonomi masyarakat di tengah perubahan zaman. Dengan model usaha yang berbasiskomunitas, koperasi mampu menciptakan rasa memiliki di kalangan anggotanya. Ini pentingdalam menjaga kohesi sosial dan solidaritas antar warga kampung. Lebih jauh, koperasi bisamenjadi media edukasi keuangan, pelatihan manajemen usaha, dan perencanaan ekonomikeluarga. Hal ini secara langsung akan meningkatkan literasi ekonomi masyarakat dan memperkuat daya tahan mereka terhadap guncangan ekonomi eksternal.

Untuk itu, keberhasilan program koperasi desa di Papua sangat bergantung pada sinergiantara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemuda, dan masyarakat kampung. Pendekatanpartisipatif dan berbasis lokal harus terus dikedepankan agar koperasi benar-benar menjadisolusi ekonomi inklusif yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat Papua. Ketika koperasi desa berhasil tumbuh dan berkembang, maka bukan hanya ekonomi yang terangkat, tetapi juga harga diri dan masa depan Papua yang lebih mandiri dan berkeadilan.

Dengan semangat kolaboratif dan semangat gotong royong yang menjadi ciri khasmasyarakat Papua, koperasi desa dapat menjadi instrumen penting dalam memperkuatfondasi ekonomi rakyat. Pemerintah dan masyarakat kini memiliki peluang emas untukmengukir sejarah baru: membangun Papua dari desa melalui koperasi sebagai solusi inklusifdan berkelanjutan.

*Penulis adalah Mahasiswa Papua di Jawa Timur

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Masyarakat Papua Nyatakan Dukungan Penuh terhadap Program Pembangunan Nasional

Mata Indonesia, Sorong – Program pembangunan nasional, termasuk Makanan Bergizi Gratis (MBG), mendapat sambutan positif dari masyarakat adat di...
- Advertisement -

Baca berita yang ini