MATA INDONESIA, JAKARTA – Siapa nih yang pernah ada di hubungan yang toxic? Atau, sekarang Kamu masih memilih untuk bertahan?
Dilansir dari BrightSide, setiap hubungan memiliki tingkat toksisitas. Bagi pasangan, normal untuk mengalami pasang surut dalam suatu hubungan.
Tapi, Kamu harus bijaksana juga untuk mengetahui kapan saatnya untuk melepaskan. Meski mudah diucapkan, nyatanya untuk praktik melepaskannya lebih sulit dilakukan.
Ada beberapa alasan mengapa orang tetap berada dalam hubungan yang beracun dan tidak sehat yang sudah lama berlalu. Apa saja? Yuk simak penjelasan di bawah ini:
1. Takut kesepian.
Menurut sebuah penelitian, rasa takut sendirian dapat membuat orang bertahan dalam hubungan yang merusak, karena alasan sederhana bahwa “lebih baik” memiliki pasangan yang tidak sempurna daripada menjadi lajang. Masyarakat terkadang dapat membuat orang berpikir menjadi lajang atau “sendirian” adalah hal yang negatif tetapi pada kenyataannya, sama sekali tidak ada yang salah dengan itu.
2. Memiliki harga diri yang rendah.
Studi juga menunjukkan bahwa orang yang memiliki harga diri rendah memiliki kecenderungan untuk tetap berada dalam hubungan yang tidak sehat. Setelah mengalami pelecehan dan perilaku beracun begitu lama, mudah bagi orang untuk jatuh ke dalam perangkap percaya bahwa mereka bersalah atas perilaku toxic pasangan mereka. Harga diri yang rendah juga dapat membuat orang mempertanyakan nilai mereka sendiri dan apa yang mereka bawa ke dalam hubungan.
3. Merasa bertanggung jawab secara pribadi atas pasangannya dan tindakannya.
Setelah situasi atau konfrontasi yang tidak menyenangkan, pelaku terkadang akan membalikkan keadaan dan membuat pasangannya merasa bersalah atau seolah-olah mereka bersalah, meskipun sebenarnya tidak. Ini umumnya dikenal sebagai gaslighting.
Perilaku ini sering berkembang secara bertahap, sehingga menyulitkan seseorang untuk menyadari hal itu terjadi. Merasakan kecemasan, kebingungan, dan ketidakmampuan untuk memercayai diri sendiri dan tindakan Kamu adalah tanda-tanda gaslighting.
4. Percaya bahwa segala sesuatunya mungkin berubah.
Banyak orang yang berada dalam hubungan toxic terkadang bertahan karena mereka mencintai pasangannya dan percaya bahwa suatu saat akan membaik atau bahwa hubungan tersebut dapat diselamatkan. Mereka juga mungkin berasumsi bahwa perilaku tidak sehat pasangannya adalah hasil dari keadaan yang sulit, atau bahwa mereka dapat mengubah hubungan dengan menjadi pasangan yang lebih baik. Namun pada kenyataannya, perilaku tersebut seringkali hanya menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu dan orang-orang semakin rusak.
5. Takut ditolak.
Alasan lainnya adalah penolakan. Mereka tetap berada dalam hubungan yang tidak sehat karena mereka takut ditolak di masa depan, sehingga mereka melekat pada pasangan mereka saat ini. Orang yang takut ditolak bisa mengalami kesulitan mengekspresikan diri, mengekspresikan pikiran, dan membela diri.