Misteri Bahasa Euskara, Sampai Sekarang Asal Usulnya Belum Diketahui

Baca Juga

MATA INDONESIA, MADRID – Bahasa merupakan kemampuan yang dimiliki oleh manusia untuk melakukan komunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Kata dan kalimatnya pun juga berbeda tergantung dari asal usul negara atau wilayah itu berada. Nah, ada satu bahasa yang sampai saat ini belum diketahui asal usulnya alias masih misteri.

Sebut saja Euskara. Bahasa itu kini masih digunakan oleh mayoritas bangsa Basque, Spanyol. Walau begitu, Pello Salaburu, seorang dosen dan direktur di Universitas Negeri Basque Bilbao mengatakan bahwa dirinya tidak tahu menahu dari mana bahasa itu datang. ”Para peneliti pernah melakukan riset tentang masalah ini, tetapi tidak ada kesimpulan yang jelas,”kata Pello Salaburu.

Keberadaanya pun juga sempat dilarang pada era Pemimpin Spanyol Diktator Jenderal Francisco Franco dari tahun 1939 hingga 1975. Dia memaksa rakyatnya untuk menggunakan bahasa Spanyol dan melarang bahasa lain, termasuk Euskara.

Karmele Errekatxo yang saat ini berprofesi sebagai guru di Bilbao mengatakan bahwa ketika masih kecil dirinya pernah mengikuti kelas rahasia yang terletak di ruang bawah tanah gejera di Bilbao, Spanyol. Di tempat itulah dia belajar bahasa Euskara yang saat itu sangat dilarang.

Sekolah rahasia itu didirikan oleh sekelompok orang tua pada tahun 1944. Kemudian berkembang pada tahun 1970, dimana tempat menimba ilmu itu berhasil memiliki 8.000 siswa. Kini selain bangsa Basque, Euskara masih digunakan oleh para petani di Pegunungan Pyreness dan sepanjang pantai Bay di Biscay.

Merujuk kembali pada pelarangan bahasa Euskara, pada tahun 1940-an nenek dari Karmele Errekatxo pernah ditangkap, dibawa ke penjara dan dipaksa membayar denda. Hal itu terjadi karena sang nenek ketahuan sedang berbicara menggunakan bahasa Euskara. Sebelum dibebaskan, kepalanya dicukur untuk dipermalukan. Akibatnya, si nenek tidak mewariskan bahasa tersebut kepada anak anaknya.

”Penindasan terhadap bahasa Euskara sangat berdampak. Banyak keluarga yang berbahasa Euskara hilang karena ketakutan. Bahkan, mereka tidak menurunkan bahasa itu ke beberapa generasi hingga akhirnya hilang begitu saja,” kata Karmele Errekatxo.

Ketika orang orang dari Timur berdatangan ke Eropa, sudah pasti mereka akan membawa bahasanya sendiri. Tetapi Euskara tidak, bahasa itu tidak pernah dibawa atau digunakan selain di kota Bilbao, Spanyol. Bahkan, Euskara menjadi satu satunya bahasa di Eropa yang tidak memiliki hubungan dengan bahasa lainnya. Diantara beberapa teori tentang asal usul Euskara, bahasa itu sangat mirip dengan Iberia. Ada juga yang mengatakan bahwa keduanya saling berevolusi.

Sama halnya dengan Euskara, Iberia merupakan bahasa yang sudah punah. Dulunya digunakan di willayah tenggara Semenanjung Iberia.

Bahasa Euskara rupanya pernah digunakan oleh anggota ETA (Euskadi Ta Azkatasuna, yang berarti Tanah air dan Kemerdekaan Basque) dalam surat kaleng untuk menuntut dan mengancam melakukan kekerasan terhadap pebisnis dan pengusaha individu. Namun, Karmele Errekatxo mengatakan bahwa anggota ETA akhirnya menyerahkan diri pada April 2017. “Bahasa Euskara digunakan sebagai senjata. Bahasa ini telah dipolitisir dan dimanipulasi,” kata Karmele Errekatxo.

Kini, agar bahasa Euskara tetap hidup, pemerintah Spanyol di wilayah Basque meluncurkan salah satu kampanye mendorong penggunaan bahasa tersebut. Para pelajar di wilayah itu juga dapat memilih apakah akan belajar menggunakan bahasa Euskara, Spanyol atau keduanya. Siapa sangka, banyak yang memilih untuk belajar dalam bahasa Euskara. Meski begitu, Pello Salaburu mengatakan bahwa masih banyak yang berbicara bahasa Spanyol, terutama di tempat umum. ”Untuk pertama kalinya dalam sejarah kita, banyak orang yang tinggal di Basque memilih untuk berbicara dalam bahasa Spanyol. Dan ini adalah sesuatu yang membuat saya tidak nyaman. Pengaruh Spanyol sangat kuat,” kata Pello Salaburu.

Di wilayah Getafaria, bahasa Euskara sudah dimuat dalam versi modern yang dipengaruhi oleh bahasa bahasa lain. Contohnya seperti terima kasih adalah eskerrik asko dalam Euskara dan gracias dalam bahasa Spanyol. Lalu, apakah bahasa itu kini tetap digunakan secara diam diam? Jawabannya tidak.

Di sekitar wilayah Basque, kata kata Euskara sudah muncul di rambu rambu lalu lintas dan di pintu toko minuman atau makanan. Bahkan, bahasa yang dulu dilarang oleh Franco, saat ini telah digunakan di televisi, dinyanyikan, dicetak di koran koran dan disiarkan di radio. Sebuah kemajuan bukan?

Reporter : R Al Redho Radja S

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini