Merah Putih Tetap Sakral di Tengah Fenomena Bendera One Piece

Baca Juga

Oleh: Bening Cahaya Salsabila

Bendera Merah Putih sejatinya tetap berada di hati seluruh masyarakat Indonesia, meski di sisi lain belakangan ini terdapat fenomena pengibaran bendera Jolly Roger dari anime One Piece yang merupakan bentuk ekspresi kreatif dari masyarakat, namun hendaknya tetapmampu menghormati simbol negara.

Fenomena pengibaran bendera Jolly Roger dari anime One Piece menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia menjadi sorotan publik dalam beberapa hari terakhir. Beberapasopir truk dan komunitas penggemar anime terlihat mengibarkan bendera bajak laut tersebut, bahkan ada yang meletakkannya bersanding atau berada di bawah bendera Merah Putih. Aksisemacam itu memunculkan perdebatan luas mengenai batas antara ekspresi kreatif danpelanggaran terhadap simbol negara.

Penggunaan bendera fiksi sebagai pelengkap ekspresi visual memang dianggap tidakberbahaya oleh sebagian kalangan. Namun, saat momentum nasional sekelas Hari Kemerdekaan dimaknai dengan simbol-simbol hiburan, maka perlu diingat bahwa semangatperjuangan dan kesakralan Merah Putih tidak boleh dikaburkan. Simbol negara bukan hanyarepresentasi visual, tetapi juga memuat nilai historis dan kultural yang tak tergantikan olehapapun, termasuk oleh tren budaya pop global yang tengah populer.

Menko Polhukam Budi Gunawan memandang fenomena tersebut sebagai hal yang tetap patutuntuk diwaspadai oleh para generasi muda Indonesia. Ia menegaskan bahwa kreativitasmasyarakat dalam berekspresi tetap mendapat tempat, namun harus berada dalam koridorpenghormatan terhadap simbol negara. 

Menurutnya, jika ekspresi semacam itu dilakukan dengan niat tertentu untuk melecehkan ataumenggiring opini menyimpang terhadap simbol negara, maka ada konsekuensinya. Iamerujuk pada Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 Pasal 24 ayat (1), yang secara jelasmelarang pengibaran bendera Merah Putih di bawah simbol lain dalam bentuk apapun.Pelanggaran terhadap aturan tersebut bukan sekadar urusan visual, melainkan menyangkutmartabat negara.

Budi Gunawan juga menyoroti pentingnya masyarakat memahami batas antara apresiasiterhadap budaya populer dan komitmen menjaga kehormatan nasional. Ia mengimbau publikagar tidak mencederai makna Hari Kemerdekaan dengan simbol yang tidak relevan terhadapperjuangan bangsa. Ia menyebut pengibaran Merah Putih selama bulan Agustus sebagaibentuk penghormatan kepada jasa para pahlawan dan warisan sejarah nasional yang harusterus dijaga.

Respons selanjutnya datang dari Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad yang menilaipengibaran bendera One Piece bukanlah persoalan serius selama dilakukan dalam konteksekspresi semata. 

Ia memahami bahwa masyarakat, khususnya generasi muda, memiliki cara sendiri dalammengekspresikan kreativitas. Bagi Dasco, persoalan hanya akan muncul jika simbol fiksitersebut digunakan untuk memecah belah masyarakat atau sebagai bentuk sindiran politikyang disengaja. Ia menyampaikan bahwa pemerintah tidak dalam posisi membatasikreativitas masyarakat selama tidak mencederai semangat nasionalisme.

Pendekatan yang disampaikan Dasco menggambarkan kebutuhan untuk merangkul generasimuda tanpa melunturkan esensi kebangsaan. Dalam era digital, ekspresi melalui media visual dan simbol-simbol populer memang menjadi bagian dari bahasa generasi sekarang. Namun, titik keseimbangannya terletak pada bagaimana publik tetap menyadari batas nilai, norma, dan simbol yang harus dijaga bersama.

Sementara itu, Ketua MPR RI Ahmad Muzani menunjukkan keyakinan bahwa masyarakatIndonesia tetap menaruh kecintaan mendalam terhadap bendera Merah Putih. Ia tidak melihatfenomena pengibaran bendera One Piece sebagai bentuk pelecehan langsung terhadap simbolnegara, tetapi lebih kepada ekspresi kebudayaan pop yang tidak dapat dihindari. 

Muzani menekankan bahwa perayaan HUT RI harus menjadi momentum refleksi atasperjalanan bangsa dan penghormatan kepada para pendiri negara. Ia percaya bahwa semangatMerah Putih tetap tertanam dalam hati rakyat Indonesia, meskipun sebagianmengekspresikannya dengan cara yang unik.

Muzani mengajak masyarakat untuk menjadikan bulan Agustus sebagai momen evaluasi danperenungan nasional. Ia berharap masyarakat tetap memprioritaskan pengibaran benderaMerah Putih di seluruh pelosok tanah air, sebagai bentuk rasa syukur dan penghargaan atasperjuangan yang telah membawa Indonesia ke usia 80 tahun. Meskipun simbol anime menjadi bagian dari kultur populer, menurutnya, hal tersebut tidak akan menggantikan posisiMerah Putih sebagai lambang kedaulatan dan identitas bangsa.

Pengibaran simbol dari dunia fiksi memang tidak dapat serta-merta dianggap bentuk makaratau penghinaan. Namun, jika dilakukan di saat dan tempat yang salah, tindakan tersebuttetap menimbulkan kekhawatiran mengenai pelemahan simbol nasional. Semangatkemerdekaan bukan sekadar seremonial tahunan, tetapi perwujudan konsistensi dalammenjaga simbol dan identitas bangsa.

Dalam hal ini, masyarakat perlu meningkatkan literasi simbolik dan historis terhadap nilai-nilai kebangsaan. Menghargai budaya populer tidak berarti mengabaikan esensi Merah Putihsebagai bendera resmi negara. Dalam setiap kreativitas, harus tetap ada ruang penghormatanterhadap sejarah dan perjuangan bangsa yang telah memperjuangkan kemerdekaan dengandarah dan nyawa.

Menjadi warga negara yang bebas berekspresi adalah hak setiap individu. Namun, menjagamartabat negara tetap menjadi tanggung jawab bersama. Maka, dalam momen penting sepertiHUT RI ke-80, mengibarkan Merah Putih dengan penuh hormat seharusnya menjadi prioritasutama. Sementara bendera dari dunia hiburan tetap berada pada tempatnya: sebagai bentukhiburan, bukan simbol perjuangan.

Staf Ahli Politik – Pusat Analisa Politik Nusantara

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Presiden Prabowo Tegas: Awasi Anggaran Penyintas Bencana Sumatera, Tindak Yang Korup

Mata Indonesia, Jakarta — Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan peringatan keras kepada seluruh pejabat pusat maupun daerah agar tidak mencoba...
- Advertisement -

Baca berita yang ini