MATA INDONESIA, JAKARTA – Seorang remaja perempuan berusia 15 tahun asal Indonesia dikabarkan menerima warisan £ 400.000 atau sekitar Rp 8 miliar dari pria Inggris. Pria itu adalah ayah yang tak pernah ia kenal.
Dilansir dari New York Post Rabu 14 Juli 2021, ayahnya bernama Alexander Thomson yang dulu bekerja di BBC World Service untuk West Africa and the Far East. Thomson telah meninggal karena kanker paru-paru pada September 2020 di usia 71 tahun.
Harta warisan yang ditinggalkan sang ayah di antaranya rumah di Kent, Inggris, sebuah kapal 60 kaki, hingga artefak langka dari China. Namun, Thomson yang diketahui meninggal dengan status belum menikah tak meninggalkan ahli waris untuk propertinya.
Danny Curran, Direktur Pelaksana Agen Silsilah Pengesahan Hakim, Finders International mengatakan jika putri Thomson tidak ditemukan, kekayaannya akan diberikan pada kerabat terdekat, keponakannya.
Perjalanan menemukan putri Thomson tak mudah. Tim pencari ahli waris menemukan sedikit petunjuk berupa foto bahwa Thomson pernah menikahi wanita Indonesia dan memiliki putri yang lahir tahun 2006.
Pernikahan ini tidak sah secara hukum dan nama wanita yang ia nikahi juga masih dirahasiakan.
“Kami juga menemukan bukti semacam upacara, kemungkinan pernikahan di Indonesia dan ada foto-foto yang tampak seperti orang Indonesia yang lebih muda,” kata Curran.
“Jadi kami pikir baik-baik saja, kami perlu melihat aspek ini dan melihat apa yang terjadi di sini, seolah-olah dia memiliki anak-anak yang terasing, atau anak-anak yang tidak dia lihat selama bertahun-tahun. Mereka masih berhak di bawah undang-undang wasiat,” tambahnya.
Mengingat pekerjaannya, tak heran jika Thomson memiliki banyak benda antik dengan nilai fantastis. Di rumahnya ditemukan artefak China seperti vas yang ditandatangani oleh kaisar Guangxu Tiongkok dan sebuah vas langka.
Bangku kaki pernikahan Peranakan abad ke-19, senilai sekitar $2.700 juga disimpan di bawah pakaian dan selimut.
Barang-barang tersebut dinilai dengan bantuan dari pakar seni Asia Richard Harrison, dari Dawsons Auctioneers and Valuers yang berbasis di Inggris.
Penyelidik juga menemukan sekoci setinggi 60 kaki yang pertama kali diluncurkan pada tahun 1923 dan sudah direnovasi oleh Thomson semasa hidupnya.
“Kami sangat senang bisa kami melacak putri Alexander, yang berhak mewarisi tanah miliknya,” kata Curran kepada wartawan South West News Service. “Kami yakin inilah yang diinginkan Alexander.”
Terkait gadis Indonesia yang diduga merupakan anak dari Thomson, Curran mengatakan, hal ini terungkap setelah dia melakukan penyelidikan hingga ke Indonesia. Pihaknya memang memiliki koneksi di seluruh dunia untuk membantu pencarian.
“Dan kami memiliki agen di seluruh dunia yang bekerja dengan kami secara eksklusif selama bertahun-tahun. Jadi kami melewatkan yang satu ini, dan ternyata ada mantan pasangan dan seorang putri yang tinggal di luar sana,” jelasnya.
Dia kemudian menceritakan hasil temuannya dan kemungkinan adanya anak Thomson yang tinggal di Indonesia. Dari hasil penelusuran, diketahui ibu dari anak Thomson memang sudah memberi tahu anaknya jika ayahnya merupakan orang Inggris.
“Kesan yang kami miliki adalah bahwa sang ibu telah mengatakan kepadanya bahwa ayahnya adalah orang Inggris, lebih dari itu, sangat sedikit informasi. Tentu saja mereka tidak meninggalkan negara asalnya. Jadi kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi,” tuturnya.
“Mungkin ada niat mereka untuk pindah ke Inggris, tetapi tampaknya tidak pernah terjadi. Kami juga harus menghormati privasi mereka, tetapi kami juga mendapatkan lebih banyak gambaran tentang apa yang terjadi,” tambahnya.