Kisah Mengenai ‘Sesi Beruap’ PSK dan Penyandang Disabilitas

Baca Juga

MATA INDONESIA, MELBOURNE – Seorang pekerja seks komersial (PSK) di Melbourne, Australia, Olive Pearl membagikan kisahnya. Menariknya, kliennya kali ini merupakan penyandang disabilitas.

Ialah Gavin Thorneycroft, klien Olive yang hidup dengan cerebral palsy. Mereka berbagi video mengenai pengalaman ‘sesi beruap’ mereka di akun TikTok untuk mematahkan stigma seputar seks dengan penyandang disabilitas.

Keduanya kini bahkan berteman baik, menunjukkan bagaimana mereka terkoneksi secara intim. Mereka ingin konten yang mereka bagikan di TikTok dan mendorong orang lain untuk lebih berpikiran terbuka dan memahami mengenai seks untuk para penyandang disabilitas.

Sejauh ini, Olive dan Gavin Thorneycroft telah menarik perhatian banyak orang. Video yang keduanya bagikan di TikTok bahkan telah ditonton jutaan kali.

Olive, yang pindah ke Australia dari Hamburg, Jerman, pertama kali mulai bekerja di industri seks saat masih berusia 18 tahun. Hingga saat ini, perempuan yang kini berusia 30 tahun itu masih tetap berprofesi sebagai psk.

“Gavin hanyalah pria biasa –dengan hasrat seksual yang sama seperti orang lain. ketika saya menghabiskan waktu bersamanya, saya tidak melihatnya berbeda dengan klien lain. Kami hanya perlu sedikit inventif dengan posisi kami untuk memastikan itu nyaman baginya –ayunan seks bagus untuk itu, tetapi hanya itu,” tutur Olive.

“Saya merasa istimewa bahwa Gavin cukup mempercayai saya untuk memuaskan kebutuhannya secara seksual. Kami sekarang berteman baik dan kami selalu bersenang-senang bersama,” sambungnya, melansir Mirror.

Sementara Gavin mengatakan bahwa berhubungan seks membuatnya merasa sebagai manusia normal. Namun, ia kesulitan menemukan pekerja seks yang paham akan kebutuhannya.

“Olive sangat hormat dan kami bersenang-senang bersama. Hanya karena saya cacat, bukan berarti saya tidak memiliki keinginan dan kebutuhan yang sama dengan orang yang berbadan sehat,” kata Gavin.

“Orang-orang dengan disabilitas seharusnya tidak merasa malu berhubungan seks dan berhubungan seksual – itu benar-benar normal,” sambungnya.

Gavin yang merupakan penyandang disabilitas itu pertama kali menghubungi Olive –yang juga pernah terjun di dunia pendidikan, pada Februari 2021. Sejak saat itu, Gavin yang berusia 32 tahun itu menjadi klien mingguan Olive.

Setelah memulai video TikTok mereka, pasangan ini telah membentuk ikatan yang kuat dan berteman baik. Olive mengatakan bahwa ia dan Gavin ingin mematahkan stigma seputar seks dan disabilitas.

“Alih-alih memercayai sesuatu yang Anda dengar, lakukan riset Anda sendiri. Bicaralah dengan orang-orang dan bentuk pendapat Anda sendiri. Jangan takut untuk mengakui kesalahan dan mengubah pandangan Anda. Kita harus berkembang. Ini satu-satunya cara kita bisa mematahkan stigma,” kata Olive.

Bagi Gavin, Olive adalah psk terbaik yang pernah ia temui. Ia juga merasakan chemistry yang baik dengan Olive dan bersama Olive, Gavin yang mengalami disabilitas itu memiliki pengalaman seks yang hebat, yang tidak pernah ia dapatkan sebelumnya.

“Sembilan puluh persen dari pengalaman seksual saya sebelumnya adalah buruk – mereka belum dapat memahami bagaimana cerebral palsy dapat mempengaruhi seks. Orang-orang dengan disabilitas masih menginginkan dan membutuhkan seks dan hubungan,” tutur Gavin.

“Penting bagi orang untuk menghargai bahwa hanya karena seseorang memiliki disabilitas, itu tidak berarti kebutuhan mereka akan hubungan seksual tidak ada – mereka mungkin hanya perlu melakukan hal-hal yang sedikit berbeda,” ucap Olive.

Perempuan cantik itu menambahkan bahwa yang dibutuhkan para penyandang disabilitas adalah waktu untuk mendengarkan keinginan mereka dan sedikit kreativitas di kamar tidur untuk mewujudkan keajaiban dan itu menyenangkan bagi semua orang.

“Ini memberi saya kepuasan besar – memastikan Gavin terpenuhi,” tuntasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

BEM Nusantara DIY Gelar Aksi Peringatan Hari Buruh Internasional

Mata Indonesia, Yogyakarta - BEM Nusantara DIY melakukan aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Titik Nol Yogyakarta pada Rabu, 1 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini