Ini Lima Hal yang Bikin Jokowi-Ma’ruf Bakal Sukses Dulang Suara

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Hasil real count atau hitung cepat melalui sistem informasi penghitungan suara (Situng) Komisi Pemilihan Umum (KPU) terlihat pasangan Jokowi-Ma’ruf sukses mendulang suara, bahkan akan berakhir dengan selisih keunggulan yang lebih besar dari 2014. Apa yang membuat bisa mencapainya?

Menurut Peneliti LSI Denny JA, Adrian Sopa setidaknya ada lima alasan utama yang membuat pasangan Jokowi-Maruf pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 bakal meraih suara lebih banyak dari tahun 2014.

1.Publik Puas
Mayoritas publik puas dengan kinerja Jokowi sebagai presiden.
“Tingkat ‘approval rating’ Jokowi mencapai 69,5 persen berdasarkan exit poll 17 April 2019. Mereka yang menyatakan tidak puas hanya 25,6 persen, sementara 4,9 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab,” kata Ardian Sopa di Jakarta, Kamis 2 Mei 2019.

Angka itu menunjukkan tujuh dari 10 pemilih yang datang ke TPS merasakan puas dengan kinerjanya selama 4,5 tahun.

2.Program Populis
Kedua karena Jokowi memiliki sejumlah program populis yang diketahui luas dan disukai.

Program itu seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), pembangunan infrastruktur, dana desa, dan beras sejahtera (rastra).

Program-program ini dikenal rata-rata di atas 70 persen, dan rata-rata di atas 60 persen responden menyukai program tersebut.

3.Basis Pemilih Utama
Alasan ketiga menurut Ardian, karena Jokowi-M’aruf memiliki tiga basis pemilih utama dan loyal.

Ketiganya adalah pemilih minoritas (83,1 persen), pemilih wong cilik (56,4 persen), dan pemilih NU (53,8 persen).

Dia menilai keunggulan Jokowi-Maruf di tiga segmen pemilih tersebut sangat penting karena menjadi kunci kemenangan di Pilpres 2019.

4.Golput yang Proporsional
Alasan keempat yang membuat Jokowi meraih suara terbanyak adalah golput yang proporsional dari pendukung kedua kandidat.

Hitung cepat LSI Denny JA menunjukkan bahwa angka partisipasi pemilih mencapai 80,76 persen, artinya mereka yang tidak menggunakan hak pilih atau golput hanya sebesar 19,24 persen.

Menurut dia, tidak ada pendukung tertentu yang golputnya berbeda signifikan dibanding pendukung lainnya.

5.Kepribadian yang Lebih Disukai
Alasan kelima, Ardian menjelaskan kepribadian Jokowi lebih disukai dibandingkan Prabowo.

Survei LSI Denny JA menemukan hampir di semua aspek kepribadian, Jokowi dinilai publik lebih unggul dibanding Prabowo.

Kepribadian tersebut, menurut dia, di antaranya Jokowi dinilai lebih jujur, pintar, nasionalis, dan perhatian terhadap rakyat.

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini