MINEWS.ID, JAKARTA – Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo – Sandiaga akan berjuang mati-matian mencegah kecurangan pada pemilihan umum 2019 April nanti. Fokusnya adalah sebelum dan setelah proses pemungutan suara.
Menurut juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Pipin Sopian kecurangan sebelum pencoblosan paling terlihat saat penentuan daftar pemilih tetap (DPT). BPN sudah mengungkapkan kemungkinan DPT ganda.
“Muaranya adalah jumlah pemilih berlebih dan potensi banyaknya undangan namun sebenarnya tidak ada sehingga bisa digunakan pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujar Pipin di Jakarta, Senin 25 Februari 2019.
Sedangkan kecurangan yang terjadi pasca-rekapitulasi suara modusnya oknum penyelenggara Pemilu bekerja sama dengan peserta Pemilu mengutak-atik hasil suara.
Untuk mengatasi hal tersebut PKS yang menjadi koalisi Prabowo – Sandiaga Uno meminta para saksi di setiap tempat pemungutan suara (TPS) tidak hanya fokus pada suara partai koalisi, tetapi juga partai lain.
Selain itu ada potensi kecurangan lainnya yaitu memobilisasi birokrasi memilih kandidat tertentu.
Lagi-lagi Pipin mengaku menemukan di daerah Karawang dan Bekasi, oknum penegak hukum menekan seseorang yang berperkara untuk memilih calon tertentu. Jika tidak memilih kandidat tertentu.