Gaungkan Gernas BBI, Kemenperin Perluas Akses Pasar 28 IKM

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di daerah difasilitasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk mengimplementasikan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) pada ajang pameran-pameran bergengsi.

Tujuannya untuk meningkatkan promosi produk dan memperluas akses pasar mereka, sehingga bisa semakin tumbuh dan berkembang.

Salah satu yang dilakukan Kemenperin adalah dengan memboyong IKM di Provinsi Lampung untuk mempromosikan produk unggulannya melalui pameran offline di pusat perbelanjaan ternama di Ibu Kota.

Kegiatan itu merupakan rangkaian Gernas BBI yang diselenggarakan oleh Kemenperin dengan tema Lagawi Fest – Satu Bumi Juta Karya, Lampung Bangga Wirausaha Industri.

“Program itu merupakan komitmen Kemenperin untuk terus menyediakan wadah bagi pelaku industri Lampung dalam berinovasi menjadi industri yang lebih maju,namun tetap mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal,” kata Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, Jumat 3 Juni 2022.

Kemenperin melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) menjadi movement manager Gernas BBI Lagawi Fest yang rangkaiannya telah digelar sejak 17 Maret lalu.

Sebelumnya, Kemenperin telah melakukan kurasi untuk mendapatkan 30 pelaku IKM terpilih yang berhak menjalani pendampingan bisnis intensif untuk menaikkan jumlah unit artisan Indonesia (UMKM/IKM), sekaligus menciptakan nilai tambah bagi produsen dan konsumen agar semakin banyak produk Tanah Air yang berkualitas.

Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita, mengungkapkan selain pendampingan bisnis intensif, Kemenperin juga memfasilitasi pelaku IKM terpilih tersebut untuk memamerkan produknya di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, selama lima hari, pada 1-5 Juni 2022.

“Sebanyak 28 pelaku IKM Lampung dari kategori fesyen, makanan dan minuman, serta kerajinan yang produknya akan dipamerkan di Jakarta,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini