Disambut Isak Tangis Warga, Ridwan Kamil Sudah Berada di Rumah Dinasnya

Baca Juga

MATA INDONESIA, BANDUNG – Disambut isak tangis warga Bandung yang sengaja datang ke Gedung Pakuan Bandung Jawa Barat, Ridwan Kamil dan keluarga tiba di rumah dinas kediaman gubernur, Jumat malam 3 Juni 2022.

Bersama keluarganya, Ridwan Kamil tiba di rumah dinas sekitar pukul 18.35 WIB, diiringi oleh mobil pengawal dari petugas kepolisian.

”Alhamdulillah, Kang Emil, Teh Lia (Atalia), dan Zara (anak kedua Ridwan Kamil), sudah berada di tanah air. Tadi mendarat sekitar jam 15.30 WIB,” kata kakak kandung Ridwan Kamil, Erwin Muniruzaman di Gedung Pakuan.

Setelah tiba di Gedung Pakuan, Ridwan Kamil yang berada di mobil langsung turun di bangunan sisi kiri dari ruangan utama Gedung Pakuan.

Sejak sore, sejumlah keluarga maupun kerabat dari Ridwan Kamil maupun istrinya, tampak mendatangi rumah dinas tersebut. Sejumlah wartawan yang datang untuk meliput kedatangan Ridwan Kamil juga tak kuasa menahan haru. Apalagi setelah melihat sosok Atalia dan anak keduanya yang terlihat lelah dan kecapaian.

Erwin pun meminta kepada masyarakat sementara waktu memberikan ruang privasi bagi Ridwan Kamil. Setelah musibah kehilangan putra sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz.

”Saat ini sedang berkumpul bersama keluarga inti. Kami mohon maaf untuk sementara waktu. Kami mohon diberikan ruang waktu, dan privasi buat Kang Emil dan Teh Lia. Untuk penguatan bersama keluarga inti,” katanya.

Dalam waktu dekat, menurutnya, Ridwan Kamil akan kembali beraktivitas seperti biasa sebagai Gubernur Jawa Barat. “Tetapi, untuk sementara ini kami mohon ruang waktu dan ruang privasi. Demikian terima kasih,” katanya.

Ridwan Kamil selama seminggu terakhir berada di Swiss untuk mencari Emmeril Kahn Mumtadz. Atau Eril yang hilang di Sungai Aare.

Kang Emil itu pun pulang setelah pihaknya menyatakan bahwa Eril wafat akibat tenggelam.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini