Tanaman Hias Indonesia Diharapkan Mampu Tembus Pasar Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kondisi pandemi Covid-19 yang melanda dunia tidak menyurutkan Indonesia mengikuti beragam ajang pameran internasional, di antaranya International Floriculture Expo di Florida pada September 2021 dan ODICOFF di Belanda dan Serbia pada November 2021 lalu.

Kontrak ekspor tanaman hias dengan beberapa buyer dalam dua ajang bergengsi di atas membuktikan bahwa florikultura lokal diminati oleh pasar Amerika dan Eropa.

Hal itu, tentunya menjadi peluang bagi pembudidaya lokal untuk meraih pasar internasional, terlebih Indonesia merupakan negara megabiodiversitas genetik florikultura.

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, menyatakan bahwa sektor pertanian adalah sektor pembangunan yang mampu bertahan di kondisi COVID-19, salah satunya dari florikultura yang peminatnya meningkat drastis semasa pandemi.

Melihat potensi yang cukup besar itu, Kementan melalui Direktorat Jenderal Hortikultura memiliki program Kampung Hortikultura dengan Kampung Florikultura termasuk di dalamnya, untuk meningkatkan produksi, produktivitas, dan daya saing florikultura Indonesia.

“Tanaman hias Indonesia sangat kaya dan memiliki keunikan tersendiri yang disukai oleh masyarakat dan pasar internasional,” kata Prihasto.

Ketua Umum Asosiasi Aglaonema Nusantara (ASA), Abdul Kholik, menyebutkan di saat pandemi kemarin, tanaman hias memang benar sangat meningkat peminatnya dan Aglaonema menjadi pionir bisnis tanaman hias di Indonesia.

“Aglaonema di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak dulu. Di antaranya yang cukup terkenal adalah Aglaonema Rotundum dari Aceh. Pada masa pandemi kemarin, bisnis tanaman hias Aglaonema menjadi Pioneer bisnis tanaman hias di Indonesia,” ujar Abdul.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini