MATA INDONESIA, TEL AVIV – Tak mudah menemukan makanan khas Yahudi di Israel. Di sana jarang sekali ditemukan makanan yang berasal dari orang Yahudi seperti salmon asap, bagel, krim keju. Lalu, mengapa hal itu bisa terjadi?
Nah, hal itu terjadi karena para pemukim awal Israel berasal dari orang Yahudi Ashkenazi Eropa Timur yang dengan sengaja meninggalkan makanan tradisional Yahudi. Hal itu mereka lakukan untuk mengembangkan cita rasa yang lebih beragam. Akan tetapi ada satu faktor lagi yang lebih menonjol, dimana pada tahun tahun awal pembentukan Israel pada 1948 ditandai dengan penghematan.
Saat itu mereka mengalami turunnya mata uang asing yang membuat bahan pokok seperti minyak, gula, dan daging menjadi langka. Bukan hanya itu, bahan bakar seperti gas alam dan listrik juga kekurangan pasokan. Alhasil pembuatan roti bagel menjadi sangat langka karena membutuhkan banyak energi.
Akan tetapi, mereka mempunyai ide untuk membuat makanan dari terong yang saat itu sangat melimpah dan menciptakan hidangan seperti sabich (sandwich). Sayangnya setelah masa penghematan mereka berakhir, masyarakat di lingkungan Levatine Israel tidak melanjutkan masakan tradisionalnya.
Hal itu karena hewan ternak, sebuah bahan baku yang diperlukan untuk pastrami-on-rye gagal berkembang di iklim yang panas. Akhirnya, makanan Yahudi hanyalah sandwich. Nasib makanan tradisional makin hilang semenjak penganut Zionis juga memilih untuk memakan makanan asli dari orang Ashkenazi.
Seiring jalannya waktu, penganut Zionis mulai mengadaptasi hidangan dari orang Arab. Perpaduan tradisi serta bahan dari Mediterania dan Timur Tengah. Malah, makanan utama di Israel justru mengadopsi hidangan Palestina, seperti falafel, hummus, dan shawarma.
Dalam beberapa tahun terakhir, orang orang Israel telah mengembangkan cita rasa kuliner yang lebih beragam. Bukan hanya itu, beberapa toko mulai masuk ke pasar Israel. Restoran Thailand dan Meksiko bertebaran di sepanjang jalan di Tel Aviv, Israel.
Dalam beberapa tahun terakhir, orang-orang Israel telah mengembangkan cita rasa yang lebih beragam, dengan mudah ditemukannya restoran Thailand dan Meksiko di jalan-jalan di Tel Aviv. Meski begitu, makanan Yahudi tetap langka.
Selain itu yang mencuri perhatian adalah waralaba dari Amerika, Deli Fleishman. Waralaba ini membuat sebuah sandwich yang mengandung saus chimichurri bergaya Argentina. Tak hanya itu McDonalds, KFC dan Pizza HUT juga menyebar di setiap pelosok kota-kota di Israel.
Reporter : R Al Redho Radja S