MATA INDONESIA, YOGYAKARTA – Aksi demo ribuan mahasiswa di seluruh Indonesia semakin ramai saat terjadi Perang opini di media sosial Twitter.
Tagar #MahasiswaBergerak versus #SayaBersamaJokowi ramai menjelang aksi demonstrasi mahasiswa yang mendesak Presiden Joko Widodo menolak wacana perpanjangan jabatan atau penundaan pemilu, di Jakarta pada Senin 11 April 2022.
Kemunculan kedua tagar itu berlangsung seiring dengan rangkaian demonstrasi mahasiswa pada awal April 2022 di beberapa daerah. Guna menentang wacana penundaan pemilu seperti di Makassar, Kediri, Palembang, Bogor, Semarang, dan wilayah lainnya.
Berdasarkan sistem monitor media sosial Drone Emprit, kedua tagar itu mulai muncul dan trending sejak Sabtu 9 April 2022. Berawal dengan tagar #MahasiswaBergerak lalu diikuti #SayaBersamaJokowi.
#SayaBersamaJokowi sempat menjadi top trending topik pertama di Indonesia. Dengan sekitar 136.000 mentions dari 11.700 pengguna mengalahkan #MahasiswaBergerak sebesar 84.900 mentions dengan 14.900 pengguna.
“Jadi memang ada prakondisi sebelum demo. Sebelumnya 7 April ada klaster yang membentuk #TurunkanJokowi. Tapi kemudian turun dan itu bukan dari mahasiswa. Lalu muncul #MahasiswaBergerak dari klaster yang sama. Ini kontra-narasi oleh kubu mendukung Jokowi #SayaBersamaJokowi,” kata Ismail Fahmi dari Drone Emprit.
Ismail mengatakan, #TurunkanJokowi terbentuk oleh klaster warganet yang selama ini mengidentifikasikan diri sebagai oposisi atau mengkritik pemerintah – sama dengan #SayaBersamaJokowi yang berasal dari akun-akun pro-pemerintahan.
“Tagar itu bukan mahasiswa karena mereka di Twitter tidak terlalu aktif. Mereka lebih aktif di Instagram,” katanya.
Dalam klaster #MahasiswaBergerak terdapat lebih dari 3.500 akun yang hanya memiliki 0-3 pengikut, lebih besar dari klaster #SayaBersamaJokowi sebesar 1.900 akun.
Sementara, terdapat 309 akun baru dibuat 6 April lalu dalam #MahasiswaBergerak, lebih banyak dari #SayaBersamaJokowi sebesar 183 akun.
Ismail menambahkan, menurut analisis bot, klaster #MahasiswaBergerak memiliki nilai 2.05, lebih besar dari klaster #SayaBersama Jokowi dengan 1.74.
“Semakin tinggi score, semakin besar bot atau akun yang berprilaku seperti bot,” ujarnya.
Ismail mengatakan, pertarungan tagar ini bertujuan untuk mempengaruhi opini publik terkait wacana perpanjangan jabatan presiden. Opini ini dibangun agar viral lalu muncul di pemberitaan media massa seperti online, radio, dan televisi, bisa menjadi berita nasional.
“Menurut survei hanya 14% publik mendapatkan info dari medsos, 70% lainnya dari media massa. Jadi harapannya memang menjadi viral dan masuk media massa sehingga menjangkau lebih luas 70% masyarakat,” ujarnya.
Demo di Titik Nol
Sementara di Yogyakarta, kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Yogyakarta, menggelar unjuk rasa di Nol Kilometer, Senin 11 April 2022.
Massa yang terdiri dari HMI, GMNI, IMM, KAMMI, KMHDI serta PII Yogyakarta menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode. Mereka juga menolak naiknya harga kebutuhan pokok.
Ketua Umum HMI Yogya, Anas Kurniawan mengatakan ada 7 tuntutan yang disampaikan baik kepada Pemerintah Pusat maupun pemerintah daerah.
- Pertama menolak penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.” Hal itu sudah mengkhianati Reformasi dan amanat UU, kita tahu sebelum reformasi, 32 tahun orde baru berkuasa Indonesia menjadi tirani,” kata Anas.
- Kedua adalah menolak kenaikan harga BBM yaitu Pertamax.
- Ketiga menolak naiknya harga bahan pokok
- Keempat menolak naiknya PPN hingga 11 persen. ”Itu tidak perlu dilakukan. Misal mahasiswa membeli paket data untuk kuliah, itu kena PPN-nya. Jadi pembeli terakhir yang terbebani, beda dengan tengkulak,” ujar Anas yang masih melanjutkan pendidikan di UIN Sunan Kalijaga Yogya itu.
- Kelima menolak pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) yang terkesan buru-buru tanpa pertimbangan.
- Tuntutan keenam agar pemerintah, terutama Pemda DIY, mengambil langkah tegas atas dugaan kejahatan jalanan di Yogya saat ini. Pasalnya hal itu berdampak pada masyarakat terutama yang beraktivitas malam hari.
- Ketujuh, menuntut agar pemerintahan menghentikan komersialisasi dan kapitalisasi pendidikan.
Reformasi Argaria
Sementara di Indramayu Jawa Barat, ratusan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa se Indramayu dan gabungan Cipayung Plus juga turun ke jalan menggelar aksi demo.
Mereka menolak kenaikan harga BBM, menolak kenaikan pajak PPN dan menuntut pemerintah mengevaluasi dan menjamin stabilitas harga bahan pangan. Selain itu mahasiswa juga menyampaikan penolakan atas wacana penundaan Pemilu 2024 atau jabatan 3 periode presiden serta meminta Pemda Indramayu menjalankan Reforma Agraria.
”Jika tuntutan mahasiswa tidak direspons maka akan melakukan aksi kembali di DPRD Indramayu dengan massa yang lebih banyak lagi, lebih dari ini,” ujar Kordinator Aksi dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Indramayu, Erul Mustaqim.
Sementara itu, Ketua DPRD Indramayu, Syaefudin langsung memberikan respons terkait demonstrasi yang baru saja dilakukan. Ia menerima aspirasi massa pendemo dan akan menyampaikannya kepada pemerintah di Jakarta.
Selain itu, Syaefudin juga mengatakan akan menindaklanjuti tuntutan para demonstrasi, yakni terkait isu daerah tentang kestabilitasan pangan dan reformasi agraria pada lahan pertanian yang berada di Kabupaten Indramayu.
“Sikap ini bagus, kita akan menanggapi apa yang menjadi kewenangan kita, diantaranya pembentukan gugus tugas agraria,” kata Syaefudin.
Aksi demonstrasi di Indramayu secara umum berlangsung secara damai, meski sempat terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dan aparat keamanan.
Adapun mahasiswa yang hadir pada aksi demonstrasi di Gedung DPRD Indramayu dari beberapa perguruan tinggi yaitu STAI Sayid Sabiq Indramayu. Universitas Wiralodra, STIKES Indramayu, Akamigas Balongan, Politeknik Negeri Indramayu. STKIP NU Indramayu, PMII Indramayu. KAMMI Indramayu, GMNI Indramayu, Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Indramayu dan IPNU Indramayu.
Reporter: M Fauzul Abraar/Rizal Krist