Dajjal Sempat Berganti Nama Menjadi Samiri

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA- Dajjal merupakan sosok mahluk pendusta dan penyebar fitnah yang akan menghasut seluruh umat manusia di akhir zaman. Diketahui dalam berbagai riwayat, Dajjal akan dibunuh Nabi Isa AS atas izin Allah SWT. Peristiwa ini menjadi salah satu tanda-tanda terjadinya hari Kiamat.

Dajjal bukanlah mahluk Jin ataupun makhluk lain. Ia adalah manusia biasa yang hidup abadi karena izin Allah SWT sampai menjelang hari kiamat tiba. Dari berbagai riwayat dan tafsir ulama, Dajjal lahirdi daerah sekitar Palestina di dekat daerah Sodom dan Gomorah (umat kaum Luth)

Dajjal lahir dari pasangan orang Yahudi yang 31 tahun tidak dikarunai anak. Sejak lahir, Dajjal sangat menyengsarakan kedua orang tuanya. Nabi Muhammad dalam sebuah hadis menjelaskan soal Dajjal.

“Ayah dan Ibu Dajjal itu melewati pernikahannya selama 30 tahun tanpa melahirkan satu anak pun. Kemudian lahirlah dari mereka seorang anak laki-laki yang buta sebelah matanya. Ia menjadi orang yang paling berbahaya dan paling sedikit manfaatnya (bagi kedua orangtuanya dan bagi umat manusia). Kedua matanya, tertidur tetapi hatinya tetap terjaga.”

Dalam Buku “lhdzaru aI-Masikh ad­Dajjal” disebutkan Dajjal lahir dari hasil hubungan ketika ibunya sedang menstruasi. Alhasil, dirinya terlahir dengan kondisi mata yang cacat. Tentu hal itu sangat menyengsarakan kedua orang tuannya. Terlebih, Dajjal selama empat tahun lamanya hanya tidur sehingga jarang menghisap air susu ibunya. Akibatnya, sang ibu meninggal dunia karena pembengkakan pada payudarannya.

Suatu hari, di tengah lelapnya tidur, Dajjal terbangun dan mendatangi berhala sesembahan kedua orang tuanya dan tidur lagi di pangkuan berhala itu. Saat itulah ayahnya mengumumkan kalau anaknya itu merupakan anak Tuhan.

Orang-orang yang sebelumnya mendengar bahwa anaknya itu tidak bisa berjalan, spontan menertawakan dan mencemoohnya. Oleh banyak orang, ayahnya dilaporkan ke hakim. Akhirnya sang ayah harus berpisah dengan anaknya. Anaknya ditahan di pengadilan atau istana sedangkan ayahnya dipenjara. Namun, saat terjadi azab kepada penduduk Sodom dan Gomorah, anak ini diselamatkan oleh Malaikat Jibril ke sebuah pulau yang tidak berpenghuni di laut Yaman. Jarak laut Yaman ini membutuhkan perjalanan yang sangat lama dan jika ingin ke pulau tersebut harus melewati terjangan ombak dahsyat. Jika tak hati-hati maka akan tenggelam. Selama di pulau itu, Jibril menugaskan seekor binatang yang badannya dipenuhi bulu lebat untuk merawat dan membantu Dajjal. Hewan berbulu lebat disebut sebagai al-Jassasah (bisa berbicara dengan manusia).

Seiring jalannya waktu, Dajjal tumbuh dewasa dan memutuskan untuk pergi dari pulau itu. Ia pun bertemu dengan Nabi Musa Allaihisalam dan menjadi pengikutnya. Namun, di balik pertemuan itu ia memiliki maksud jahat. Karena kekagumannya pada Musa, ia menggunakan nama Musa. Namun, untuk membedakan ia dengan Musa dari Mesir (Nabi Musa–Red), maka ia memakai nama Musa Samiri alias Musa dari Samirah, tempat lahirnya sewaktu masih di Palestina.

Karena perbuatannya mengajak Bani Israil membuat patung anak lembu maka Musa AS lalu mengusir Samiri. (Lihat QS Thaha [20]: 97). Ke mana perginya Samiri (dajjal) ini setelah diusir Musa, tidak ada keterangan lanjutan.

Muhammad Isa Daud menyebutkan, sejak diusir itu, Samiri mengembara lagi ke berbagai tempat. Ia terus belajar mengenai sikap umat manusia dan mencari celah untuk menjerumuskannya.

Dan beberapa saat sebelum kelahiran Rasulullah SAW, Dajjal kembali ke pulau tempat ia dibesarkan oleh seekor makhluk berbulu tebal tersebut. Saat mendarat itulah, oleh makhluk tersebut, Dajjal disuruh berjalan ke bagian dalam gua. Saat membelakangi dinding gua itulah, Dajjal kemudian terpasung. Makhluk tersebut menyatakan, ikatan itu hanya akan bisa lepas, saat waktunya telah tiba. Dalam penuturan Isa Daud, Dajjal terpasung selama lebih kurang 63 tahun. Sama dengan usia Rasulullah SAW.

Setelah bebas, Dajjal kembali mengembara. Ia pergi ke Segitiga Bermuda dan membuat perjanjian bersama dengan setan. Mereka berkomitmen untuk menggoda serta menghancurkan umat manusia. Kini, Dajjal masih hidup dan diperkirakan sudah berusia lebih dari 4.000 tahun. Nantinya di akhir zaman, dirinya akan muncul ke hadapan manusia dan mengaku sebagai tuhan.

Meski begitu, Nabi Isa AS akan turun ke muka bumi dan membunuh Dajjal. Bersama dengan umat Muslim, Nabi Isa AS akan menuju Baitul Maqdis dan memerintahkan mereka untuk membuka pintu yang dibaliknya ada sosok Dajjal. Sementara itu, Dajjal bersama dengan 70.000 orang Yahudi akan menyerang balik Nabi Isa AS.

Namun tidak butuh waktu yang lama, Dajjal melarikan diri hingga ke gerbang Ludd Timur. Disitulah Nabi Isa AS dapat membunuhnya dan umat Muslim dinyatakan menang atas orang Yahudi.

Reporter : R Al Redho Radja S

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Aparat Gabungan Buru Anggota OPM Pelaku Penembakan di Papua

Papua – Aparat gabungan TNI-Polri meningkatkan operasi penegakan hukum di Papua dan memburu pelaku setelah terjadinya insiden penembakan terhadap...
- Advertisement -

Baca berita yang ini