MINEWS, JAKARTA-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat (Jabar) bersiap mengantisipasi praktik politik uang saat Pemilu 2019 mendatang. Pasalnya, berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Jabar menduduki peringkat ketiga secara nasional.
Hasil pemetaan Bawaslu RI, Provinsi Papua merupakan wilayah paling rawan dengan skor IKP paling tinggi (55,08), kemudian Yogyakarta (52,67) dan Jawa Barat (52,11) di posisi ketiga.
Dalam pemetaan tersebut, Kabupaten Bogor merupakan wilayah yang paling rawan di Jabar. Meski begitu, Bawaslu Jabar tetap mewaspadai seluruh wilayah dari ancaman gangguan kelancaran pemilu tahun ini.
“Jadi sebenarnya kita melakukan kesiagaan terhadap semua (wilayah), hampir seluruh kabupaten-kota berpotensi ada money politic, itu yang kita antisipasi,” kata Ketua Bawaslu Jabar Abdullah Dahlan, Sabtu 13 April 2019.
Menurutnya, masa tenang dan hari pemilihan sangat rawan terjadi praktik politik uang. Pihaknya mengantisipasinya dengan berpatroli ke lapangan mendatangi seluruh wilayah di Jabar.
“Strategi ini minimal Bawaslu hadir dalam titik kerawanan pada fase hari H atau hari tenang. Itu masih menjadi fokus karena politik kita dirusak oleh money politic,” katanya.
Selain ancaman politik uang, Bawaslu Jabar mengamati kerawanan lainnya berupa kampanye hitam, intimidasi hingga alat peraga kampanye (APK) yang masih terpasang di ruang publik saat masa tenang.
“Kita juga mengawasi aspek netralitas ASN pemilu tahun ini. Intinya kita siaga dan terus mengawasi ragam potensi kerawanan,” ujarnya.