Asal Usul Permainan Jelangkung

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jelangkung sudah terkenal di Indonesia karena cerita yang turun temurun serta melalui debu film horor Indonesia Jailangkung pada tahun 2001, 2003 dan terakhir 2007. Permainan jelangkung ini merupakan permainan mistis nusantara yang umumnya dilakukan sebagai ritual memanggil mahkluk halus.

Permainan Jelangkung biasanya terbuat dari sebuah gayung air yang umumnya dari tempurung kelapa. Gayung dan tempurung ini kemudian mendapat pakaian sehingga seolah-olah seperti boneka. Setelah itu ada batang kayu sebagai gagang untuk menggerakan bonekanya.

Setelah melakukan beberapa ritual maka jelangkung tadi bisa bergerak gerak dan ini menandakan jika boneka ini sudah kemasukan jin atau mahluk halus lainnya. Entah karena sugesti atau memang benar-benar ada mahluk halus, boneka buatan itu bisa menjawab apapun pertanyaan kita.

Permainan ini menggunakan media untuk menempatkan sang makhluk halus seperti batok kepala dengan batang kayu yang mirip seperti orang.

Tionghoa

Asal penggunaan istilah jelangkung ini berasal dari kepercayaan tradisional Tionghoa yang bernama cay lan gong.

Ritual cay lan gong yang berarti dewa keranjang ini menggunakan media berupa sebuah boneka keranjang yang tangannya dapat bergerak. Mereka memanggil dewa seperti nenek moyang mereka untuk masuk ke dalam boneka itu. Di tangan boneka ini kemudian ada kapur atau alat menulis.

Permainan jelangkung pada awalnya hanya untuk sekedar bersenang-senang, namun beberapa orang melakukannya malah untuk  meminta pertolongan dan bantuan dari bangsa jin.  Oleh masyarakat jawa jelangkung namanya berubah menjadi Nini Thowok, sedangkan di daerah minangkabau namanya menjadi Lukah Gilo.

Karena sifatnya yang berupa ritual yang memanggil dan berkomunikasi dengan makhluk halus, permainan jailangkung yang awalnya sekadar permainan kemudian berkembang memunculkan mitos-mitos hantu atau kesurupan sebagai imbas untuk orang yang memainkan permainan ini. Mitos tersebut umumnya adalah bila permainan ini berakhir  tanpa melepas atau berpamitan dengan makhluk halus yang masuk ke dalam boneka, makhluk halus tersebut dapat menjadi marah. Mereka akan membuat masalah untuk para pemanggilnya.

Reporter : Syifa Ayuni Qotrunnada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini