MATA INDONESIA, – Indonesia, bahkan di seluruh belahan dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Berbagai ketakutan dan kekhawatiran sudah pasti menghampiri setiap orang.
Mulai dari banyaknya pekerja yang di PHK, para pedagang-pedagang kecil dipaksa tutup, aktivitas diluar rumah yang selalu dibatasi, dan seluruh kegiatan peribadatan di masjid pun harus mematuhi protokol kesehatan bahkan banyak masjid-masjid yang ditutup. Meskipun begitu, sebagai masyarakat yang baik haruslah tetap menjalani semua protokol dengan sabar dan terus berusaha untuk bangkit dari semua ketakutan dan keterpurukan.
Terutama bagi generasi pemuda khususnya di Indonesia yang jumlahnya mencapai 62,9 persen dari total populasi, walau ditengan pandemi seperti saat ini generasi muda haruslah tetap semangat, terus bangkit, berbagi, dan bahkan menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan bahwa tantangan anak muda pada situasi saat ini sangat banyak sekali, namun di saat yang sama banyak sekali para pemuda yang turut membantu, berkontribusi, dan berinovasi untuk membantu sesama. Masyarakat indonesia menaruh harapan besar kepada anak muda untuk mengatasi berbagai permasalahan di masa pandemi ini. Banyak hal yang dapat dilakukan, tentunya sesuai dengan minat dan bidangnya masing-masing. Dimulai dari hal sederhana tidak mengapa, asalkan membawa banyak manfaat bagi sesama.
Dari Masjid
Salah satu sarana pemuda Indonesia untuk bangkit di masa pandemi adalah Masjid. Masjid dan pemuda merupakan dua kekuatan besar. Masjid bukan hanya tempat ibadah saja, namun dari masjid kita bisa berdaya untuk masyarakat dengan menyelenggarakan program-program sosial dan keagamaan yang memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitar kita. Salah satu Masjid Kampus di Yogyakarta mencontohkan langsung bagaimana anak muda berkontribusi dan berpartisipasi memakmurkan Masjid secara virtual di masa pandemi.
Takmir Masjid Ulil Albab UII merupakan sebuah organisasi keagamaan beberapa mahasiswa aktif S1(Starata 1) dan D3 (Diploma 3) Universitas Islam Indonesia. Mahasiswa yang memiliki jiwa muda menggelora, selalu siap berjuang, berkorban dan berkontribusi untuk kemaslahatan umat.
Pandemi saat ini sama sekali tidak menjadi penghalang dalam perjuangan mereka. program-program keagamaan dan sosial secara virtual, berbagai program seperti: Gerakan Ramadhan Berbagi, Talkshow Kesehatan, Tadarus Qur’an Ramadhan, Ulil Albab Berbagi, Berbagi Qurban, Adha Competition, Seminar Kesehatan, Kajian Lensa Muslimah, Tabligh Akbar, dan masih banyak lagi program yang lainnya.
Gerakan berbagi Takmir Masjid Ulil Albab UII yakni berupa paket sembako dan nasi kotak, dengan sasaran penerimanya adalah Panti Asuhan, warga tidak mampu, saudara yang muallaf dan juga warga yang tengah isolasi mandiri karena terpapar Covid-19. Dengan kita berbagi, setidaknya dapat meringankan sedikit kesulitan bagi saudara kita yang membutuhkan. Banyak atau sedikit bukanlah permasalahan. Terpenting adalah kita dapat merasakan kebahagiaan yang mereka rasakan dan bisa melihat sunggingan senyum di wajah saudara kita.
Rasulullah sudah mengajarkan dan mencontohkan Indahnya berbagi. Maknanya dengan sedekah serta niat yang ikhlas dan untuk membantu sesama yang membutuhkan. Berbagi tidak harus dalam bentuk materi semata, namun banyak hal yang bisa kita lakukan untuk berbagi sesuai dengan apa yang kita miliki, contohnya seperti berbagi ilmu yang bermanfaat, berbagi kebahagiaan dan senyuman kepada orang tua dan kerabat, berbagi konten-konten yang bermanfaat di sosial media kita, dan masih banyak lagi kebaikan-kebaikan lainnya.
Seminar dan talkshow kesehatan juga merupakan program yang sangat penting. Takmir Masjid Ulil Albab UII menyelenggarakan seminar kesehatan ini secara daring dengan mengangkat tema tentang kesehatan fisik dan juga kesehatan mental dengan mengundang pemateri yang tentunya sudah ahli di bidang tersebut.
Kesehatan menjadi salah satu kekhawatiran masyarakat kita saat menghadapi pandemi ini, baik itu kesehatan mental, kesehatan fisik dan juga finansial. Oleh karena itu, masyarakat perlu mempelajari dan memahami lagi hakikat dari kekhawatiran-kekhawatiran. Kesehatan itu mahal. Olah raga rutin dan memperhatikan makanan merupakan kunci dari tubuh yang sehat dan kuat.
Kegiatan-kegiatan keagamaan seperti pengajian online dan tadarus qur’an online juga sangat penting. Selain meningkatkan imun dan iman agar menjadi seimbang. Imun bisa kuat karena iman yang kuat. Tanpa iman hidup tidaklah berarti.
Manajemen Waktu
Stay at home, bukan berarti rebahan sepanjang hari. Masa pandemi justru menjadi kesempatan terbaik untuk kita belajar manajemen waktu agar hari-hari kita lebih produktif. Smartphone yang semakin canggih memudahkan kita dalam mengikuti acara seminar online, talkshow online, kajian islami online, dan lain sebagainya. Meskipun kegiatan yang kita ikuti kebanyakan virtual, tetap harus semangat. Banyak hal bisa kita lakukan meskipun di rumah aja, dengan membuat To Do List setiap harinya dapat membantu kita menjadi lebih produktif di masa pandemi ini.
Hikmah pandemi covid-19 yakni membawa makna dan keberuntungan yang amat besar bagi kita. Covid-19 membuat kita menjadi lebih fokus dan intens beribadah di rumah, memiliki banyak waktu berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara. Momentum saat ini harusnya kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Tentunya mengisi waktu di rumah aja dengan memperbanyak ibadah dan kegiatan yang bermanfaat lainnya, agar kita bisa menjadi lebih produktif. Waktu sangatlah berharga, maka gunakanlah waktumu dengan kegiatan yang bermanfaat.
Kegiatan-kegiatan sosial dan keagamaan online seperti Takmir Masjid Ulil Albab UII sangatlah bermanfaat. Para pemuda haruslah mencontoh jiwa semangat dakwah para pemuda Masjid Ulil Albab UII. Menjadi pemuda yang tetap bangkit, menginpirasi, dan berbagi walau dalam keadaan sesulit apapun. Karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Maka manfaatkanlah masa mudamu dengan sebaik-baiknya, hingga tak ada penyesalan di akhirnya.
Bangkitlah para pemuda harapan bangsa, tunjukkan kepada dunia bahwa kita bisa menghadapi semua tantangan ini. Waktunya menyadari bahwa hidup tidak hanya tentang memiliki tapi juga harus berbagi. Saatnya milenialis menginspirasi semua generasi.
Penulis: Mayliza Wardiyanti
Instagram: @wardiyantimayliza24