Soal dan Jawaban Materi Penjumlahan dan Pengurangan 1-3 SD di TVRI 11 Agustus 2020

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Program Belajar dari Rumah TVRI hingga kini masih terus berlanjut di masa new normal corona (covid-19).

Berikut soal dan kunci jawaban materi ‘Operasi Hitung Bilangan: Penjumlahan dan Pengurangan’ di TVRI untuk kelas 1-3 SD pada Selasa, 11 Agustus 2020, dilansir dari Kemdikbud :

1. Ada lima ekor sapi bermain di padang rumput. Lalu tiga ekor sapi masuk ke kandangnya. Berapa ekor sapi yang masih di padang rumput?

Jumlah sapi yang bermain di padang rumput: 5 ekor
Sapi yang masuk ke kandang: 3 ekor
Jumlah sapi yang masih di padang rumput: 5 – 3 = 2
Jadi jumlah sapi yang masih di padang rumput ada 2 ekor.

2. Pertanyaan untuk kelas 1:
Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan berikut ini!
a. 3 + 4 – 2 + 1 = ….
b. 16 – 4 + 1 – 2 = ….

Pertanyaan untuk kelas 2 dan 3:
Dalam satu tahun Nia dapat membaca 24 buku. Wati membaca 6 buku lebih sedikit dari Nia. Zahra membaca 7 buku lebih banyak dari Wati. Berapa buku yang dibaca mereka bertiga dalam satu tahun?

Jawaban untuk kelas 1:
a. 3 + 4 – 2 + 1 = 6
b. 16 – 4 + 1 – 2 = 11

Jawaban untuk kelas 2 dan 3:
Buku yang dibaca Nia: 24 buku
Buku yang dibaca Wati: 24 – 6 = 18 buku
Buku yang dibaca Zahra: 18 + 7 = 25 buku
Jumlah buku yang dibaca mereka bertiga dalam satu tahun: 24 + 18 + 25 = 67
Jadi buku yang dibaca mereka bertiga dalam satu tahun berjumlah 67 buku.

3. Pertanyaan untuk kelas 3:
Hitunglah dengan menggunakan sifat komutatif (pengelompokan):
174 + 465 + 326 + 535 = ….

= 174 + 465 + 326 + 535
= (174 + 465) + (326 + 535)
= 639 + 861
= 1.500

Selamat belajar dan semoga membantu!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini