Persebaya Tak Puas dengan Hasil Manager Meeting Liga 1

Baca Juga

MATA INDONESIA, SURABAYA – PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) menggelar manager meeting, Jumat 7 Agustus 2020. Persebaya belum puas dengan hasil rapat tersebut.

Dalam manager meeting tesebut dibahas terkait persiapan untuk melanjutkan kompetisi Liga 1 2020 pada Oktober mendatang. Liga 1 terhenti karena pandemi Covid-19.

Salah satu pembahasan adalah, terkait protokol kesehatan yang diterapkan saat kompetisi Liga 1 2020 dilanjutkan. Persebaya tak puas dengan hasil pertemuan tersebut.

Sikap Persebaya belum berubah. Mereka masih menunggu detail protokol kesehatan dari PT LIB untuk kelanjutan Liga 1 2020. Manager Meeting di Jakarta Jumat lalu, belum memberikan jawaban utuh atas regulasi yang akan menjamin keselamatan seluruh klub, juga pecinta sepak bola tanah air.

“Posisi Persebaya sampai saat ini belum berubah. Kami masih menunggu penjelasan lebih detail terkait penerapan protokol kesehatan. Sebelum dan selama kompetisi berjalan,” kata Manajer Persebaya, Candra Wahyudi, dikutip dari laman resmi klub, Senin 10 Agustus 2020.

Candra Wahyudi menilai, pada beberapa titik, LIB menunjukkan kemajuan merespons persoalan ini. Metode screening, misalnya. PT LIB sepakat memakai swab test untuk seluruh pihak yang terlibat di tiap pertandingan.

Sayangnya, penjelasan itu masih bersifat umum. PT LIB belum memberi gambaran yang lebih utuh terkait protokol kesehatan, di antaranya:

1. Bagaimana penerapan protokol kesehatan bagi klub selama masa persiapan (latihan) sebelum memasuki kompetisi. Ini penting, agar semua klub miliki panduan yang jelas dan terarah selama melakukan persiapan. Ada standar bersama yang bisa diterapkan. Klub tidak membuat standar yang dibangun sesuai persepsi masing-masing. Dengan begitu, ketika memasuki kompetisi, tidak perlu ada lagi kekhawatiran terkait paparan Covid-19.

2. Perlu juga dijelaskan mitigasi atau penanganan yang harus dilakukan oleh klub, LIB, maupun pihak lain yang terkait, bila ada pemain atau pun ofisial yang hasil swab test-nya positif. Klub, harus mendapat gambaran utuh dan detail agar tidak gagap bila kejadian yang tidak diinginkan ini terjadi.

3. Persebaya juga membutuhkan gambaran menyeluruh, bagaimana langkah-langkah PSSI maupun LIB untuk memastikan agar lanjutan kompetisi tidak berpotensi menjadikan kluster baru penyebaran Covid-19. Ini terkait dengan pertandingan-pertandingan yang berpotensi terjadi pengumpulan masa di lokasi pertandingan maupun tempat-tempat umum.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini