Pisau di TKP Milik Editor Metro TV Sendiri Ada Sidik Jarinya, Bunuh Diri?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Polisi terus melakukan penyelidikan terkait kasus meninggalnya editor Metro TV, Yodi Prabowo beberapa waktu lalu di pinggir tol Jorrr.

Adapun dari lokasi tempat jasad korban ditemukan, petugas menemukan sebilah pisau dapur. Diduga pisau dapur tersebut adalah senjata yang digunakan oleh pelaku pembunuhan Yodi. Setelah diperiksa pisau tersebut ada sidik jari korban.

Namun, polisi tidak mau langsung menarik kesimpulan kalau korban tewas karena aksi bunuh diri.

“Sidik jari ada ditemukan adalah sidik jari korban dan juga DNA korban sendiri,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus di Mako Polda Metro Jaya.

Meski demikian, Yusri mengatakan, penyidik Kepolisian dan tim forensik masih terus melakukan pemeriksaan terhadap seluruh alat bukti yang ada untuk secepatnya menguak kasus ini.

“Ini masih hasil sementara. Kita masih mendalami, oleh tim labfor masih terus melakukan pendalaman. Mudah-mudahan secepatnya akan kita sampaikan,” ujarnya.

Yusri mengatakan, pisau ditemukan di bawah jasad korban. Menurut keterangan saksi, jasad korban saat ditemukan berada di posisi terlungkup dengan pisau yang berada di bawahnya. Namun, pisau itu tidak menancap di tubuh korban.

“Saat itu, kondisi korban menurut keterangan saksi di awal dalam telungkup, di bawahnya ada pisau itu,” kata Yusri.

Editor Metro TV Yodi Prabowo ditemukan tewas di pinggir Tol JORR di Ulujami, Pesanggrahan, Jaksel, pada Jumat 10 Juli 2020 setelah dinyatakan hilang oleh keluarganya sejak Selasa 7 Juli 2020.

Penyidik Polda Metro Jaya hingga kini telah memeriksa 34 orang sebagai saksi dalam penyelidikan kasus pembunuhan terhadap Yodi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini