Viral Ibu-ibu Ngamuk di Acara Akad Nikah Anaknya, Ternyata Begini Cerita di Baliknya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Akad nikah sepasang muda-mudi mendadak berantakan lantaran seorang ibu tiba-tiba datang dan mengamuk di acara itu. Video yang merekam peristiwa itu pun viral dan menghebohkan netizen.

Dalam narasi video disebutkan jika wanita yang mengamuk itu merupakan ibu dari mempelai perempuan. Si ibu, meminta acara akad nikah tersebut segera dihentikan.

“Setop, berhenti-berhenti,” teriak si ibu di video, dikutip dari akun Instagram @lambe_turah, Kamis, 9 Juli 2020.

Menyaksikan si ibu ngamuk, kedua calon pengantin tampak tertunduk lesu, hanya bisa diam. Para tamu yang hadir juga tak berkutik lantaran syok.

Sementara itu, ada seorang tamu perempuan yang mencoba menenangkan si ibu. “Istighfar inak (ibu),” kata perempuan tersebut.

Usut punya usut, ibu dari mempelai perempuan mengamuk lantaran ia tidak diberitahu jika anaknya melangsungkan pernikahan hari itu.

“Diduga Ibu dari pihak calon pengantin perempuan marah karena tidak ada pemberitahuan dari pihak calon pengantin laki laki saat dilangsungkannya acara akad nikah,” tulis akun @lambe_turah.

Belakangan diketahui jika peristiwa dalam video terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Beragam komentar netizen pun bermunculan menanggapi video viral tersebut.

“Berasa nonton sinetron dah…ada yg marah2 tp yg lain kok bengong aja ngeliatin, gak ada yg misah,” tulis seorang netizen.

“Nikah ga diridhoi orang tua apa berkah? Pdhl ridho Allah letaknya pada ridho orang tua,” komentar netizen lainnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini