Ini Penampakan Fosil Ikan Karnivora Raksasa Berusia 70 Tahun

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ahli paleontologi Argentina menemukan fosil ikan karnivora raksasa di Patagonia, perbatasan Argentina dan Chile. Ikan sepanjang 6 meter ini ditaksir berusia 70 juta tahun.

Melansir AFP, Fosil karnivora yang memiliki gigi tajam dan penampilan menyeramkan itu ditemukan di dekat danau Colhue Huapial,” sekitar 1.400 kilometer selatan ibukota Buenos Aires.

Para ahli mengatakan, fosil adalah Xiphactinus, salah satu ikan predator terbesar yang ada dalam sejarah Bumi.

“Ikan itu berenang di laut Patagonian pada akhir Zaman Kapur (Cretaceous), ketika suhu di sana jauh lebih beriklim daripada sekarang,” ujar para ahli dalam sebuah pernyataan.

Mereka mengungkapkan bahwa bentuk tubuh ikan tersebut sangat ramping dan berakhir dengan kepala besar. Punya rahang besar dan gigi setajam jarum yang memiliki panjang beberapa sentimeter.

Penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah “Alcheringa: An Australasian Journal of Palaeontology.

Ini Penampakan Fosil Ikan Karnivora Raksasa Berusia 70 Tahun
Ini Penampakan Fosil Ikan Karnivora Raksasa Berusia 70 Tahun

Sebenarnya ini bukan kali pertama spesies jenis ini ditemukan. Fosilnya sudah ditemukan di beberapa belahan dunia. Sebelumnya, Xiphactinus hanya ditemukan di belahan bumi utara, meskipun telah ada kasus baru yang ditemukan di Venezuela.

“Beberapa di antaranya bahkan masih mempertahankan isi lambungnya,” kata Julieta de Pasqua, salah satu penulis dalam penelitian itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini