Tak Ampuh, WHO Hentikan Pemakaian Obat HIV untuk Pasien Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Percobaan pemakaian obat malaria hydroxychloroquine dan kombinasi obat HIV lopinavir/ritonavir untuk pasien Covid-19 resmi dihentikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sebabnya, kedua obat tersebut ternyata tak terbukti mampu mengurangi angka kematian pasien akibat terjangkit corona.

“Hasil sementara menunjukkan kedua obat tidak memberi dampak pengurangan kematian pasien Covid-19 yang dirawat di RS,” kata WHO dalam pernyataan resmi, seperti dikutip dari Reuters, baru-baru ini.

Menurut salah satu perwakilan AS, penghentian ini adalah hasil dari rekomendasi komite pengarah internasional uji coba. Mereka bahkan menyebut, obat tidak sama sekali tak berpengaruh pada pasien yang dirawat.

Cabang lain dari uji coba yang dipimpin WHO adalah melihat dampak potensial remdesivir, obat antivirus Gilead, pada pasien Covid-19. Komisi Eropa, memberikan persetujuan bersyarat untuk penggunaan remdesivir setelah terbukti mempersingkat waktu pemulihan di rumah sakit.

Saat ini terdapat 18 kandidat vaksin Covid-19 yang sedang diujikan kepada manusia. Terdapat pula 150 jenis perawatan yang sedang dikembangkan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini