Nikita Willy Tak Ada di Detik-detik Terakhir Ayahnya, Pemakaman Sesuai Protokol Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ayah kandung Nikita Willy, Hendry Willy Syam, meninggal dunia pada Rabu 6 Mei 2020. Kabar duka ini pertama kali diketahui dari unggahan Instagram Story Nikita Willy.

Ayah Nikita Willy meninggal akibat penyakit jantung pada subuh tadi sekitar pukul 05.19 WIB.

“Allahumma firlahu Warhamhu Wa’afihi Wa’fuanhu.. Telah meninggal dunia pukul 05.19 WIB.. Ayah kami Hendry Willy Syam,” tulis Nikita di Instagram Story.

Nikita kemudian meminta agar orang-orang memaafkan kesalahan ayahnya selama berada di dunia. Tak lupa, Nikita juga menuliskan doa untuk sang ayah tercinta.

“Kami pihak keluarga minta maaf atas kesalahan almarhum karena disengaja atau tidak. Semoga Rahimahullah Husnul Khotimah,” ujarnya.

BACA JUGA: Heboh Pengakuan Ayah Nikita Willy, Tak Pernah Dijenguk Sang Anak Bahkan Saat Sakit

Menurut sang bunda, Yora, Nikita Willy rupanya tak bisa menemani sang ayah, Henry Willy Syam, di detik-detik terakhir. Hal itu memang sudah merupakan prosedur rumah sakit saat ini.

“Enggak bisa (menemani ayahnya), standar rumah sakit sekarang kita (keluarga) enggak bisa nunggu, tapi pas dibawa ke rumah sakitnya sama Niki kok,” kata Yora.

Sementara itu, ibunda Nikita menyebut bahwa jenazah langsung dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Pondok Rangon, Jakarta Timur. Prosedur pemakaman pun akan mengikuti anjuran pemerintah, disesuaikan dengan kondisi pandemi virus corona saat ini.

“Enggak dibawa ke rumah duka, jenazahnya langsung dimakamkan di Pondok Rangon, sekarang standarnya seperti itu,” tutur Yora.

“Cuma sekarang ini kita kan harus mengikuti standar dari pemerintah, ikuti prosedur pemerintah supaya semuanya bisa aman,” sambung Yora.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah di Jogja masih Didominasi Bahan Organik, DLH Jogja Minta Masyarakat Terapkan Biopori

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketua Tim Penanganan Sampah, DLH Kota Jogja, Mareta Hexa Sevana, menyoroti dominasi sampah organik dalam produksi sampah di wilayahnya yang mencapai lebih dari 50 persen. Mareta menekankan pentingnya perhatian terhadap masalah ini, terutama dari rumah tangga di Kota Yogyakarta.
- Advertisement -

Baca berita yang ini