Bahaya, Ada Jambret Menyamar Jadi Ojol di Tambora Jakbar

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Modus baru penjambretan terbongkar oleh polisi di Tambora, Jakarta Barat. Seorang penjambret di Roa Malaka, Tambora, Jakarta Barat yang belakangan ini ramai dibicarakan ternyata dalam melancarkan aksinya menyamar sebagai ojek online (ojol).

Menurut keterangan Polres Metro Jakarta Barat, si penjambret yang merupakan residivis dalam kasus sama itu mengelabui korbannya, dengan menggunakan jaket dan helm khas ojol.

Kapolres Metro Jakbar, Kombes Audie S Latuheru, mengatakan, penyamaran itu akhirnya menjadi bumerang bagi si jambret. Informasi tentang pelaku kemudian ramai-ramai dilaporkan oleh ojol yang geram dengan aksinya.

“Kami juga menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan ojol yang ikut memberikan informasi, karena salah satu pelaku menggunakan atribut ojol, sehingga membuat rekan-rekan ojol yang asli marah dan membantu kami mencari informasi yang kami perlukan,” kata Kombes Audie, Selasa 5 Mei 2020.

Secara rinci, Kasatreskrim Polres Metro Jakbar Kompol Teuku Arsya Khadafi mengatakan, ciri khas ojol itu memudahkan dalam pencarian tersangka. Tak butuh waktu lama untuk polisi meringkusnya.

“Ciri khasnya pelaku memakai jaket ojol dan celana pendek, sehingga dini hari tadi pelaku inisial T ditangkap di Jakarta Utara,” ujar Arsya.

Sebelumnya, penjambretan yang dilakukan pelaku inisial T itu ramai di media sosial. Akibat aksinya, seorang korban perempuan bernama Muthia Nabila (23) tewas.

Kemudian, T dilumpuhkan polisi dengan timah panas saat diamankan, karena ia sempat melawan petugas.

Polisi masih mencari satu tersangka lainnya yang juga tersangkut kasus tersebut. Pelaku T akan dijerat dengan Pasal 365 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini