Geger! Puluhan Warga Tewas Minum Disinfektan, Ini Faktanya

Baca Juga

MATA INDONESIA, AFRIKA – Sebanyak 59 orang di Afrika dikabarkan meninggal setelah minum disinfektan. Kabar ini bikin geger di tengah-tengah pandemi corona (Covid-19).

Lantas gimana bagaimana fakta sebenarnya?

Dilansir dari Kenya Today, seorang Pendeta di Afrika Selatan, Rufus Phala menganjurkan para jemaat di Gereja untuk melakukan hal yang tak wajar demi mencegah virus corona. Ia meminta jemaatnya meminum carian disinfektan.

Bahkan potret pendeta dari Gereja Kristen Rohani AK di Makgodu, Limpopomade itu juga tampak dalam foto yang bereda seseorang yang sedang menegak disinfektan merek Dettol.

Dalam artikel tersebut juga menyebut ada 59 jemaat yang meninggal dan 4 orang mengalami kritis setelah meminum cairan disinfektan. Namun, kabar tersebut belum terverifikasi kebenarannya.

Hingga sampai saat ini belum ada media kredible di Afrika yang mengangkat berita tersebut, lapor Opindia.com. Sedangkan, soal foto yang beredar, disebutkan bahwa foto tersebut adalah foto lama, sehingga semakin menimbulkan kecurigaan atas kabar tersebut.

Meskipun kabar ini belum terverifikasi, tetapi sebelumnya Pendeta Rufus juga pernah dilaporkan meminta jemaatnya untuk meminum cairan disinfektan dari merek Jik. Namun, itu dilakukan oleh Pendeta Rufus pada 2016 dan 2018 silam.

Di tahun 2018, Pendeta Rufus mengklaim bahwa cairan disinfektan tersebut adalah darah Yesus. Di daerah tempat tinggalnya, Pendeka Rufus disebut bahwa dirinya memiliki kekuatan misterius.

Ia mengatakan mampu mengubah cairan disinfektan menjadi darah Yesus setelah membacakan mantra. Phala berusaha untuk melegitimasi metodenya dengan mengutip sebuah cerita di dalam Alkitab di mana Yesus memberikan anggur kepada jemaatnya untuk diminum, memberi tahu mereka bahwa itu adalah darahnya.

Sementara di tahun 2016 hal tersebut dilakukan kembali oleh Pendeta Rufus dengan meminta jemaat meminum disinfektan Dettol. Menurutnya, itu dapat menyembuhkan mereka dari berbagai penyakit.

Kemudian, Pendeta Rufus baru menyadari bahwa cairan disinfektan berbahaya jika dikonsumsi manusia.

Jadi kesimpulannya, kabar soal 59 jemaat meninggal karena meminum cairan disinfektan untuk menangkal virus corona belum terverifikasi kebenarannya. Namun, sebelumnya Pendata Rufus memang sudah pernah melakukan praktik yang sama.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Menyongsong Indonesia Emas 2045, IMANC Gelar Kongres Nasional di Bangkalan

Mata Indonesia, Bangkalan - Ikatan Mahasiswa dan Sarjana Pondok Pesantren Nurul Cholil (IMANC) akan menyelenggarakan Kongres Nasional ke-3 pada tanggal 18-19 Januari 2025 di Ma'had Aly Nurul Cholil, Bangkalan. Kongres ini merupakan agenda penting bagi IMANC dalam memperkuat peran dan pengabdian mahasiswa dan sarjana lulusan Pondok Pesantren Nurul Cholil di tengah masyarakat khususnya terhadap pondok pesantren.
- Advertisement -

Baca berita yang ini