Jalan Kaki Termasuk Olahraga? Semenit Harus Berapa Langkah?

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Jalan kaki memang salah satu jenis aktivitas fisik yang dipercaya menjaga kesehatan. Namun, tidak semua jalan kaki masuk dalam kategori olahraga.

Hasil Riset British Journal of Sports Medicine menyatakan, hanya jalan kaki dengan jumlah tertentu yang merupakan bentuk olahraga. Riset dilakukan terhadap 76 orang dengan rentang usia 21-40 tahun.

“Dengan hasil riset ini, jalan kaki bukan menjadi alternatif namun melengkapi olahraga lain yang telah dilakukan. Misal lari, bersepeda, atau olahraga lainnya. Menambahkan jalan kaki akan meningkatkan manfaat olahraga yang telah rutin dilakukan sebelumnya,” kata salah satu peneliti Scott Ducharme dari University of Massachusetts Amherst dikutip dari Runner’s World.

Riset dengan menghitung jumlah langkah per menit ini telah dimuat dalam British Journal of Sports Medicine. Jalan kaki 100 langkah per menit adalah aktivitas fisik dengan intensitas sedang. Jumlah langkah ini setara dengan jalan kaki sejauh 2,5 mile atau setara 4 kilometer. Total langkah ini memungkinkan tubuh meraih skor 3 metabolic equivalent of task (MET).

Nilai MET makin besar seiring jumlah langkah yang meningkat, yang mengindikasikan manfaat bagi tubuh. Jumlah langkah 100-129 menit setara dengan skor MET 3-5,9 yang masuk dalam aktivitas fisik berintensitas sedang. Jumlah langkah 130 masuk dalam aktivitas fisik berintensitas tinggi (vigorous) dengan nilai MET minimal 6.

U.S. Physical Activity Guidelines merekomendasikan aktivitas fisik berintensitas sedang 150-300 menit per minggu, atau 75-150 menit untuk intensitas tinggi misal aerobik. Waktu yang diperlukan untuk menuntaskan jalan kaki memang sesuai rekomendasi. Namun sesuai saran Ducharme, jalan sebaiknya menjadi pelengkap bentuk olahraga lain yang telah dilakukan.

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini