MATA INDONESIA, JAKARTA – Bukannya segera menginstruksi secara cepat ke rumah sakit bagi warga yang memiliki gejala corona, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ia malah melarang warganya untuk datang ke Rumah Sakit ataupun Puskesmas. Sebaliknya ia menganjurkan agar mereka tinggal di rumah dan menghubungi layanan 112 atau 119. setelah itu baru dijemput tim tanggap corona yang dibentuk Pemda DKI ke RS. Kata Anies, ini merupakan bagian dari SOP.
Pernyatan Anies ini segera dikritik keras oleh Pengamat Kebijakan Publik Azas Tigor Nainggolan. Ia malah menyangsikan pelayanan tim tanggap corona besutan Anies dan juga layanan 112 atau 119 itu.
“Seberapa kuat dan siap 112 atau 119 menanggapi semua pengaduan masyarakat? Sebab penanganannya tidak jelas,” ujarnya kepada Mata Indonesia, Senin 2 Februari 2020 malam.
Kata Tigor, informasi yanag tidak lengkap seperti itu justru akan membuat masyarakat bingung dan panik.
“Sebagai gubernur seharusnya dia membuat mekanisme publik dalam menangani masalah positif Corona ini. Sebagai gubernur dia seharusnya memerintahkan semua RS siap dan tidak boleh menolak pasien,” kata sosok yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Warga Kota Jakarta.
Seperti diketahui sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta membentuk tim tanggap corona sebagai bentuk antisipasi dan penanganan kasus corona yang merebak akhir-akhir ini di dunia internasional.
“Tim ini dipimpin oleh Asisten Kesra yang beranggotakan Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Kominfo, Kepala BPBD, Kepala Kesbangpol, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Biro Perekonomian,” kata Anies.
Tim ini berfungsi untuk melakukan pengawasan dan pemantauan mulai Senin kemarin untuk kasus corona. Tercatat hingga saat ini tim Tanggap Covid19 memantau 136 orang, dengan hasil 115 orang dinyatakan sehat sedangkan 21 orang masih memerlukan pengawasan.