Duh! Lahan Petani di Merbabu Diserbu Monyet Liar, sampai Gagal Panen

Baca Juga

MATA INDONESIA, JATENG – Para petani di lereng Merbabu, Kabupaten Boyolali tengah menghadapi masalah serius. Lahan pertanian mereka diserbu kawanan monyet liar, sampai-sampai membuat para petani gagal memanen tanamannya.

Salah satu desa yang diserbu kawanan monyet liar itu adalah Desa Ngagrong, Kecamatan Gladagsari pada akhir pekan lalu. Tanaman-tanaman yang baru saja ditanam seketika rusak karena ulah hewan primata tersebut.

“Kawanan monyet liar itu turun ke pemukiman warga karena sumber makanan mereka sudah menipis, atau tingginya curah hujan di wilayah mereka,” kata relawan Bascam Rempala Merbabu, Heri Setyawan, Senin 10 Februari 2020.

Ia yakin, kawanan monyet tersebut berasal dari puncak Gunung Merbabu. Pasca kebakaran Desember lalu, koloni monyet berjumlah ratusan itu lalu menyerang ladang dan perkebunan yang kini ditanami sayuran. Akibatnya, petani mengalami kerugian karena gagal panen.

Sementara menurut Kapolsek Ampel AKP Margono, polisi sudah dikerahkan untuk membantu warga mengusir kawanan monyet yang meresahkan itu. Meskipun, warga sudah cukup kesulitan menghalaunya.

“Begitu ditinggal sebentar dan lenggah kembali sudah habis dan rusak tanamannya,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini