Dampak Virus Corona, Jepang dan Korsel Mulai Batasi Wisatawan

Baca Juga

MATAINDONESIA, TOKYO – Dua negara tujuan wisata di Asia, Jepang dan Korea Selatan mulai membatasi diri terhadap wisatawan asing. Akibat virus Corona yang mewabah di Cina dan hinggap di beberapa negara di dunia.

Forbes, pada Minggu 26 Januari 2020 menyatakan Korea Selatan, Jepang termasuk Korea Utara, menetapkan status siaga menghadapi serangan virus corona. Akibatnya industri pariwisata di negara tersebut terkena dampaknya.

Interpark Corp, perusahaan e-commerce Korsel, melaporkan pesanan perjalanan dari luar negeri turun tajam, terutama dari Cina. Sekitar 130 ribu wisatawan Cina rencananya akan berwisata ke Korsel untuk merayakan libur Tahun Baru Imlek. Tetapi, bandara-bandara di Korsel meningkatkan pengawasan.

Pulau Jeju, salah satu destinasi populer di Korsel bagi turis Cina juga terlihat sepi. Sementara, Sungai Yalu yang terletak di perbatasan Korea utara dan Cina juga ditutup sementara waktu.

Cina menetapkan status darurat terhadap serangan virus corona. Cina juga menutup akses keluar dan masuk beberapa kota, termasuk Wuhan. WHO memang belum menetapkan status serupa, namun negara-negara di dunia sudah terjangkit, seperti AS, Prancis, Australia, Kanada, Thailand, dan Malaysia.

Korban meninggal dunia akibat wabah virus corona meningkat menjadi 56 orang. Sementara, jumlah kasus yang terinfeksi mendekati 2.000 orang. Korea Selatan dan Jepang masing-masing telah melaporkan satu kasus terkait.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Menyongsong Indonesia Emas 2045, IMANC Gelar Kongres Nasional di Bangkalan

Mata Indonesia, Bangkalan - Ikatan Mahasiswa dan Sarjana Pondok Pesantren Nurul Cholil (IMANC) akan menyelenggarakan Kongres Nasional ke-3 pada tanggal 18-19 Januari 2025 di Ma'had Aly Nurul Cholil, Bangkalan. Kongres ini merupakan agenda penting bagi IMANC dalam memperkuat peran dan pengabdian mahasiswa dan sarjana lulusan Pondok Pesantren Nurul Cholil di tengah masyarakat khususnya terhadap pondok pesantren.
- Advertisement -

Baca berita yang ini